Berhasil Mengelola Dana Sosial dengan Baik
SLEMAN – Sebanyak 31 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Prambanan menyatakan mundur dari Program Keluarga Harapan (PKH) tahun ini. Mereka sebelumnya dimasukkan dalam kategori keluarga miskin.
Kejadian tersebut dinilai merupakan kesuksesan mengelola dan menyalurkan dana sosial. Pengelolaan dan penyaluran dilakukan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) dan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Mandiri.
Camat Prambanan, Eko Suhargono mengatakan, dana sosial UPK yang dikelola untuk kelompok masyarakat sama sekali tidak ada tunggakan. “Saat ini BKAD Kecamatan Prambanan telah memiliki aset lebih dari Rp 6 miliar dan dana yang berputar Rp 10 miliar,” ujar Eko, Kamis (1/11).
Eko mengatakan sebanyak 1.763 orang ikut memanfaatkan dana sosial tersebut. “Ini dalam rangka untuk menurunkan kemiskinan,” katanya.
Dia melihat warga Prambanan telah meningkat taraf penghidupannya sejak ada dana sosial yang diterima masyarakat. “Saya berharap kemiskinan di Prambanan terus berkurang,” katanya.
Ketua BKAD Prambanan, Agus Pudiyanto mengatakan, dana sosial sudah dikelola sejak 2006. Awalnya, dana yang dikelola Rp 328 juta untuk 35 kelompok. “Kini setelah sekian tahun berkembang untuk 203 kelompok,” jelas Agus.
Prinsip tanggung renteng menjadi kunci kesuksesan pengelolaan dana sosial. Pihaknya juga memberikan reward beripa insentif bagi masyarakat yang angsurannya tepat waktu.
“Saat ada kelompok yang macet angsurannya, kelompok lain membantu agar angsuran tertib. Bahkan ada yang ditalangi kelompok lain dulu dan angsuran dibayarkan ke kelompok yang menalangi tersebut,” tutur Agus.
Bupati Sleman Sri Purnomo (SP) mengatakan untuk membangun desa yang mandiri, diperlukan BKAD untuk mengkoordinir pembangunan desa. Apalagi saat ini setiap desa memiliki kewenangan mengelola dana desa.
“Tanggung jawab tersebut menuntut setiap pemerintah desa terampil melakukan manajemen keuangan. Mulai dari perencanaan hingga evaluasi,” kata SP.
Dia berharap dana sosial UPK bisa terus dimanfaatkan untuk modal kegiatan ekonomi produktif. Mengembangkan usaha yang selama ini telah digeluti.
Adanya bantuan tersebut, kata SP, membuat masyarakat miskin dapat memiliki akses dan kesempatan mengaktualisasikan diri dalam bentuk kegiatan ekonomi. (har/iwa/fj/mo1)