SLEMAN-Keberadaan badan usaha milik desa (BUMDes) di Sleman menjadi angin segar bagi masyarakat. Roda perekonomian di desa pun kian bergeliat. Terlebih semua hasil usaha yang dikelola BUMDes nantinya kembali lagi untuk masyarakat. Dalam bentuk gaji bagi pengelola destinasi wisata. Dan sebagian disisihkan sebagai dana corporate social responsibility (CSR). Untuk pembangunan sosial.
Manfaat inilah yang mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus menumbuhkan BUMDes di 86 desa. Saat ini tercatat baru ada 35 BUMDes. Tiga di antaranya bahkan belum resmi terdaftar.
Kendati demikian, masyarakat kini mulai paham akan manfaat BUMDes. Desa Sambirejo, Prambanan, misalnya. Beberapa waktu lalu Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun meresmikan BUMDes Sambimulyo sebagai salah satu pilot project BUMDes yang bergerak di sektor wisata. Yang salah satunya mengelola destinasi wisata Tebing Breksi.
Kepala Desa Sambirejo Mujimin menuturkan, pendapatan dari Tebing Breksi pada 2017 mencapai Rp 150 juta. Itu ketika destinasi unggulan Sleman itu masih dikelola masyarakat. “Setelah dikelola BUMDes kami berharap (Tebing Breksi, Red) bisa menghasilkan pendapatan lebih banyak untuk desa dan masyarakat,” ungkapnya.
BUMDes Sambimulyo tak hanya mengelola Tebing Breksi. Tapi hampir seluruh kawasan wisata di sekitar Breksi.
Mujimin menjamin, pengelolaan destinasi wisata oleh BUMDes tidak akan menurunkan penghasilan masyarakat. Terutama bagi mereka yang sejak awal telah mengelola Tebing Breksi. “Sistemnya nanti bagi hasil,” jelasnya.
Tebing Breksi sebelumnya dikelola oleh Pokdarwis Lowo Ijo. Masuknya BUMDes tidak akan menghilangkan keberadaan Lowo Ijo. “Justru nanti Lowo Ijo akan jadi unit dalam BUMDes,” sambung Mujimin.
Keberadaan BUMDes juga membuat pengelolaan destinasi wisata semakin profesional. Awalnya pengunjung yang masuk kawasan Breksi tak dipungut biaya. Adapun hanya seikhlasnya. Nah, per 1 Januari 2019 akan diberlakukan tiket masuk. Untuk wisatawan lokal Rp 5 ribu. Sedangkan wisatawan mancanegara Rp 10 ribu.
Untuk pengembangan usaha BUMDes Sambimulyo membuka diri bagi investor.
Baik itu dari swasta maupun perusahaan pelat merah.
Dengan harapan sektor pariwisata di kawasan Breksi semakin maju. Dan kian dikenal di mancanegara. “Calon investor cukup ajukan proposal dan tawarkan konsep dulu,” ujarnya.
Mujimin berharap, pemberdayaan masyarakat tetap berjalan seiring pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. (*/har/yog/fj/mg3)