SLEMAN – Angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Sleman tinggi. Dari 17 kecamatan di Sleman, wilayah Depok menduduki peringkat pertama kasus curanmor.
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Anggaito Hadi Prabowo mengakui Depok rawan curanmor. Karena tingkat hunian yang tinggi berupa rumah huni, kos-kosan hingga lahan pakir.
“Sasaran pencuri adalah kendaraan yang diparkir di luar rumah,” kata Anggaito Selasa (20/11).
Mengantisipasi curanmor tersebut, jajarannya melakukan patroli rutin dan anjuran keamanan. Namun langkah tersebut belum efektif mengurangi angka curanmor.
Paling banyak, pencuri menggunakan kunci letter T. Adapula pelaku yang memanfaatkan kelengahan korban yang meninggalkan kendaraan tapi anak kunci masih terpasang.
Dia mendorong warga memasang closed circuit television (cctv). Langkah ini efektif merekam dan mendeteksi pelaku.
“Kendaraan jangan asal diparkir. Pastikan kendaraan aman dan bisa terawasi. Lengkapi dengan kunci ganda. Pemilik lahan parker wajib pasang CCTV,” kata Anggaito.
Beragam upaya dilakukan menekan angka curanmor. Jajaran Polres Sleman terus memburu pelaku dan kendaraan hasil curanmor.
Operasi Zebra Progo 2018 mampu menekan angka curanmor. Ampuh membuat pelaku curanmor jera.
Operasi tersebut tak hanya menjadi kewenangan Satlantas. Satreskrim juga aktif mendeteksi tindakan kriminal lain. Pelaku cenderung berpindah-pindah.
“Dalam operasi juga menjaring para pelaku curanmor,” jelas Kabag Ops Polres Sleman Kompol Teguh Mulyono. (dwi/iwa/zl/mg3)