KULONPROGO – Kecelakaan laut terjadi di Pantai Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Selasa (27/11). Sebuah kapal nelayan terbelah diempas gelombang laut. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, tekong kapal terluka, dan kerugian belasan juta rupiah.
Kejadian bermula saat lima perahu nelayan dari Kelompok Nelayan Ngudi Mulyo Glegah turun melaut berburu lobster dan bawal putih pukul 06.00. Dua kapal pertama berhasil masuk, namun giliran kapal ketiga yang dikemudikan tekong Ngudiwarno, 48, dan anak buah kapal (ABK) Erik Riyanto, 28, mengalami kecelakaan.
“Kondisi ombak sebetulnya tidak terlalu tinggi, hanya berkisar satu hingga dua meter, namun cukup rapat. Saat ini awal musim lobster dan bawal putih, harganya baru bagus,” kata Ngudiwarno.
Perahu kehilangan momen saat hendak masuk ke tengah laut karena kondisi alun (ombak) terlalu rapat. Karena sulit tembus dia hendak putar balik memulai dari awal, namun posisi perahu sudah terlalu jauh ke depan.
“Ketika hendak putar balik, ombak yang rapat telah memburu, sementara posisi kapal masih menyerong. Ombak datang menghantam dan menggulung perahu dan terbalik,” jelasnya.
Dia mencoba menyelamatkan diri saat perahu terbalik. Namun kaki kanannya tertimpa perahu dan patah, sementara kaki kiri di bawah mata kaki teriris baling-baling mesin tempel.
“Begitu terjatuh ke air saya langsung menepi karena jaraknya belum terlalu jauh dari bibir pantai. Saya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis, kalau ABK saya (Erick) selamat tidak ada luka,” kata Ngudiwarno.
Wakil Koordinator SAR Linmas Wilayah V Pantai Glagah, Syamsudin mengatakan pihaknya telah melakukan penyelamatan terhadap korban. Kondisi ombak sebenarnya tidak terlalu tinggi, namun titik kecelakaan dinilai rawan, karena ada palung dan gelombang rapat untuk ditembus perahu.
“Ketinggian ombaknya hanya dua meter. Namun kapal masuknya telat, berniat berputar balik belum sempurna terempas pada bagian samping, akibatnya fatal,” ucapnya. (tom/iwa/fj)