SLEMAN – Perguruan tinggi tidak hanya fokus mencetak intelektual. Mereka juga mulai fokus menanamkan jiwa kewirausahaan. Seperti yang dilakukan Universitas Islam Indonesia (UII) dengan mengajak mahasiswanya untuk menggali kreativitas dan inovasi dalam bidang kewirausahaan.

“Saya bahkan berharap kewirausahaan bisa masuk dalam kurikulum,” ujar Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan Simpul Tumbuh Arif Wismadi Senin (10/12). Bahkan UII lantas mendirikan kantor Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan Simpul Tumbuh.

Diresmikan oleh Rektor UII Fathul Wahid ST, MSc, PhD, kantor tersebut nantinya akan memfasilitasi berbagai program pembinaan kewirausahaan di lingkungan kampus. “Lewat berbagai program pembinaan, kami berkomitmen membentuk wirausahawan muda yang inovatif dan professional,” tutur Arif.

Tak hanya itu, Arif juga ingin mahasiswa mampu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi. “Tidak menutup kemungkinan itu bisa mengentaskan pengangguran di Indonesia,” lanjutnya.

Arif pun sadar, dalam berwirausaha kelak ada risiko. Mulai dari kerugian hingga persaingan. Pembentukan mental dan sikap kewirausahaan itu pun tak luput dari perhatian Direktorat Simpul Tumbuh. “Kami akan mengundang mentor-mentor dari berbagai aspek. Seperti ekonomi, marketing, sampai dunia online,” tuturnya.

Penanaman sikap wirausaha mahasiswa juga mendapat apresiasi tinggi dari Rektor UII. “Kami berharap output yang menjadi tujuan project ini bisa tercapai,” kata Fathul.

Setidaknya ada tiga tujuan yang hendak dicapai. Yakni kurikulum, inkubasi, dan fasilitas. Fathul melihat adanya peluang jika berbagai pihak bisa saling bekerja sama untuk mengembangkan inovasi.

Sementara itu, berdirinya kantor Simpul Tumbuh merupakan wujud implementasi dari hibah Erasmus Plus dan GITA Project. Hibah didapat UII melalui konsep Toward Entrepreneurial University, meliputi graduate entrepreneurship, business university collaboration, dan enterprise creation. (cr9/pra/fn)