MAGELANG – Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang Polbangtan YoMa) melakukan nekropsi (bedah bangkai) kambing Senin (22/01/2019).

Mahasiswa semester A dan 1B terlibat dalam kegiatan tersebut bersama drh Supriyanto, dokter hewan sekaligus salah seorang dosen Polbangtan YoMa.

“Periksalah fisik ternak sebelum melakukan nekropsi,” pinta Supriyanto yang langsung ditanggapi anak didiknya dengan cekatan.

Supriyanto mengatakan, kegiatan nekropsi merupakan salah satu bahan ajar mahasiswa. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi hewan ternak.

“Fisik kambing ini dalam kondisi kurang normal karena retina mata kambing berwarna putih,” jelasnya.

Kondisi tersebut, lanjut Supriyanto, menunjukkan bahwa kambing yang menjadi objek nekropsi mengalami anemis. Pada bagian rektum terdapat feses yang encer. Tidak seperti feses kambing normal biasanya. Kambing tersebut terkena diare.

Setelah pemeriksaan fisik, Supriyanto mulai melakukan nekropsi. Dari situ diketahui bahwa sistem respirasi kambing mengalami gangguan. Terlihat dari paru-paru belakang kambing yang berwarna ungu, mengeluarkan nanah, dan mengalami peradangan. Selain itu pada pembungkus jantung terdapat cairan. Jantung kambing tersebut mengalami autolisis. Jika dibelah di dalamnya terdapat darah yang menggumpal.

Feses dan cairan yang terdapat pada kambing kemudian di ambil untuk diteliti lebih detail menggunakan mikroskop.

Setelah diteliti ternyata ditemukan banyak telur cacing pada feses yang terlihat jelas pada mikroskop. (*/yog/ila)