JOGJA – Suasana puncak perayaan Imlek 2570 pada Senin malam (4/2) masih terasa hingga Minggu (5/2). Kaum Tionghoa memadati kelenteng-kelenteng. Untuk beribadah. Salah satunya di Kelenteng Fuk Ling Miau, Kota Jogja. Kelenteng yang terletak di sisi selatan Simpang Empat Gondomanan it uterus didatangi umat sejak pagi. Beberapa di antaranya datang bersama keluarga.
Mereka beribadah dengan khusyuk. Menyalakan hio, lalu mengheningkan cipta.
Selain berdoa untuk diri sendiri, sebagian umat memanjatkan doa untuk kemakmuran Indonesia. Terlebih saat ini masuk tahun politik. Mereka berharap proses demokrasi berjalan kondusif. “Harapan untuk diri sendiri menjadi personal yang lebih baik. Harapan untuk umum khususnya di tahun politik. Semoga tetap rukun, tidak ada isu yang merugikan seluruh umat manusia,” ucap salah seorang umat Sharon Laurencia, 20.
Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) ini mengaku sering berdoa di Keleteng Fuk Ling Miau. Hampir setiap minggu warga asal Bangka Belitung itu beribadah.
“Berharap juga untuk Jogjakarta, tempat saya menimba ilmu saat ini. Tetap aman tenteram dan meriah seperti biasanya,” harapnya.
Harapan serupa disampaikan Linda Candra, 48. Bersama suami dan anak semata wayangnya, warga Kutu Dukuh, Sinduadi, Mlati, Sleman berharap tahun babi benar-benar menjadi simbol kemakmuran. Tidak hanya untuk kehidupan keluarga. Tapi juga bangsa Indonesia.
Secara khusus dia juga menaruh harapan di tahun politik ini. Meski diakuinya kondisi politik saat ini cukup ‘panas’. Dia berharap kehidupan bermasyarakat tetap terjaga dengan aman dan damai. Baginya kehidupan bermasyarakat yang aman dan damai adalah perwujudan yang indah.
“Aman sejahtera dan tidak terjadi kericuhan pada tahun politik. Juga berharap kesuksesan dan kebahagian terus menaungi keluarga. Terutama anak saya yang masih pelajar,” kata perempuan asal Medan itu.
Ketua Kelenteng Fuk Ling Mau Angling Wijaya mengungkapkan, puncak perayaan Imlek layaknya saat malam pergantian tahun. Seremonial acara berlangsung hingga dini hari. Jadi ajang silaturahmi umat Konghucu. Umat yang merayakan Imlek di Kelenteng Fuk Ling Mau tak hanya asal Jogjakarta. Beberapa datang dari luar daerah. Ada pula yang kebetulan sedang berada di Jogjakarta dan mampir ke kelenteng.
Banyaknya kaum Tionghoa yang datang ke kelenteng dimanfaatkan sebagian warga Jogjakarta untuk mengais rezeki. Mereka berharap dapat angpao dari jamaah kelenteng. Salah satunya Wartini, 37, warga Godean, Sleman.
“Dari pagi saya sudah di sini (kelenteng). Berharap ada rezeki angpao,” katanya. (dwi/yog/tif)