JOGJA – Festival seni ternama di Jogjakarta ArtJog akan kembali digelar tahun ini. Dewan Kurator ArtJog Bambang Witjaksono menjelaskan, tahun ini ArtJog mengambil lokasi di Jogja National Museum (JNM) seperti tahun lalu. Tepatnya pada 25 Juli sampai 25 Agustus mendatang.

“Biasanya bareng bulan puasa, kali ini kami gelar mundur karena ada Pemilu,” jelasnya saat sosialisasi ArtJog dan Jogja Art Weeks di Pendapa Ajiyasa, Kompleks JNM, Jumat (8/2).

Bambang menambahkan, konsep ArtJog memperkuat stigma art fair atau festival seni di masyarakat. Karena penyelenggaraannya dekat dengan pasar, yakni adanya transaksi antara seniman, kolektor, galeris, dan audiens.

Mengusung tema Art in Common-Common Space, kurator ArtJog Agung Hujatnika menjelaskan, terinspirasi dari konsep ruang dalam masyarakat yang terjadi sehari-hari, umum, atau biasanya. Seperti kegiatan gotong royong, dan gedung serbaguna. Apalagi di masa kini semakin banyak ruang yang mengedepankan prinsip kolaborasi.

“Seperti co-working space. Kalau di dunia musik ada jam session. Bekerja bersama untuk suatu aktivitas atau proyek tertentu,” tutur Agung.

Melalui tema tersebut, diyakini akan ada kebaruan estetik, proyeksi identitas komunal, dan demistifikasi. Diharapkan dapat memberikan identitas warna baru bagi seniman, bahwa kolaborasi bukan antarseniman saja tetapi juga dengan praktisi dari bidang lain.

Deputi Riset Pengembangan Badan Ekonomu Kreatif (BEKRAF) Dian Permanasari menjelaskan, ekonomi kreatif (ekraf) menjadi tulang punggung perekonomian saat ini. Dia menyebutkan, ekraf di Jogja berkontribusi lebih besar daripada provinisi lain. “Adanya ArtJog akan menambah dampak itu,” tambahnya. (tif/cr8/din/riz)