MAGELANG – Sebanyak 140 mahasiswa semester I Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang (Polbangtan YoMa) Jurusan Peternakan mengikuti kuliah umum di auditorium kampus setempat Selasa (19/2). Kuliah umum bertema “Prospek Pengembangan Belgian Blue di Indonesia” sangat menarik perhatian audiens dari tiga program studi, yakni penyuluh peternakan dan kesejahteraan hewan, reproduksi ternak, dan teknologi pakan ternak. Terlebih tema itu sedang menjadi trending topic di dunia peternakan.
Selaku narasumber, Guru Besar Genetika dan Reproduksi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Bali Prof Dr drh I Ketut Puja MKes tak hanya bicara tentang teori Belgian Blue. Anggota tim ahli pengembangan sapi Belgian Blue Indonesia itu juga memaparkan prospek pengembangannya.
Ketut Puja juga bercerita tentang pengalamannya menangani Belgian Blue. Sejak sapi hasil persilangan sapi perah Freisan Holstein dengan Durham Shorthorn itu masuk ke Indonesia, hingga dikenal masyarakat secara luas.
Dikatakan, pengembangan berotot kekar itu melalui transfer embrio. Dengan komposisi darah 100 persen Belgian Blue. “Metode ini menghasilkan Belgian Blue murni,” jelasnya.
Selanjutnya menggunakan metode inseminasi buatan. Yakni persilangan dengan sapi eksotik/lokal menggunakan semen beku. Hasilnya, komposisi darah 50 persen Belgian Blue.
Sejauh ini Ketut Puja tidak pernah mengalami hambatan dalam pengembangan sapi unggulan berukuran jumbo itu. Baik untuk menghasilkan Belgian Blue murni maupun lokal. “Secara sosial juga belum ada penolakan terhadap keberadaan Belgian Blue di Indonesia,” ujar Ketut Puja yang anggota Tim Pakar Pendampingan UPT Pembibitan Nasional itu.
Untuk mengembangkan Belgian Blue, Ketut Puja menyarankan perlunya data produktivitas sapi murni dan hasil silangan yang lahir di Indonesia, penampilan reproduksi, analisis sapi aseptor yang ideal untuk persilangan, serta peninjauan Average Daily Gain (ADG) dan Feed Convertion Ratio (FCR). Hal itu untuk menyesuaikan sapi unggulan itu dengan kondisi geografis di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Ketua Jurusan Peternakan Polbangtan YoMa Dr drh Supriyanto MP turut menyampaikan beberapa hal tentang Belgian Blue. Di antaranya tentang latar belakang pengembangannya. Supriyanto juga mendorong mahasiswa untuk senantiasa mencintai bidang yang telah dipilih. Khususnya peternakan. Agar mampu mendapatkan manfaat dan menghasilkan profit maksimal dalam menjalankan program. Maupun menciptakan inovasi baru. (*/yog/ila)