JOGJA – Warga DIJ diminta selalu siap siaga menghadapi bencana. Bencana yang berpotensi terjadi di wilayah ini antara lain erupsi Gunung Merapi, banjir lahar hujan, banjir, angin kencang, gempa bumi, ancaman tsunami dan lain-lain.

Di DIJ ada sebanyak 301 dari 438 desa/kelurahan yang masuk dalam kategori rawan bencana. Hingga akhir Februari 2019 sudah ada sebanyak 220 desa yang menjadi desa tangguh bencana.

”Tahun ini targetnya ada 25 desa/kelurahan yang menjadi desa tanggap bencana. Kita dukung pembangunan desa dan kelurahan tangguh bencana bersama sama dengan sekolah siaga bencana untuk melatih masyarakat tentang penanggulangan bencana,” kata Ketua Komisi A DPRD DIJ Eko Suwanto saat pengukuhan di Kelurahan Purwokinant,  Pakualaman,  Jogja, Kamis (28/2).

Bertempat di Kistalan sisi barat ndalem Puro Pakualaman, pencanangan kelurahan tanggap bencana dihadiri juga oleh banyak elemen. Ada Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI dan Polri. Juga hadir KTB, Tagana serta elemen masyarakat lainnya. Pada kesempatan itu BPBD DIY fasilitasi pelatihan dan simulasi penanggunalan bencana gempa. Tampak masyarakat antusias mengikuti simulasi penanggulangan bencana. Peserta simulasi juga dilengkapi ambulance, tenda, dan berbagai perlengkapan lainnya.

Eko mengatakan, percepatan pembangunan kelurahan dan desa tangguh bencana berjalan dengan baik. Target pembangunan kelurahan dan desa tangguh bencana sejumlah 438, dipercepat dari awalnya pada 2027 menjadi 2026 sedangkan untuk Kawasan Rawan Bencana dengan jumlah 301 pun kami percepat dari tahun 2022 menjadi 2021. Selain itu telah dibangun juga 100 KTB di 97 kampung di Jogja dari 170 kampung tangguh bencana yang akan selesai pada lima tahun ke depan.

”Kita dukung sinergi Destana/Katana dengan Kampung Tangguh Bencana untuk bersama stake holder lainnya melakukan pendidikan dan pelatihan tentang penanggulangan bencana,” kata politikus muda PDIP ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIJ Fauzan MT menyatakan setiap wilayah berbeda jenis bencananya. Ada yang di dekat gunung dengan bencana akibat erupsi, ada di wilayah dekat sungai, ada dekat laut dan lain-lain. Khusus di Jogja ada Kali Code yang berhulu di Merapi. Jika ada lahar hujan maka warga bisa terdampak. (kus/ila)