Dua siswa SMAN 1 Purworejo berhasil membawa pulang medali perak dalam ajang Indonesian Fun Sciene Award (ISFA) Minggu (10/3). Dalam lomba yang diadakan Science German University menyisihkan 18 peserta lain dari seluruh Indonesia yang menjadi finalis.
BUDI AGUNG, Purworejo
Penghargaan diserahkan di Alam Sutera Tangerang. Adapun kedua siswa ini adalah Akhmad Nur Muzzaki dan Mastri Imammusadin, siswa kelas XI yang masing-masing dari jurusan IPA dan IPS. Tema yang mereka angkat adalah hasil kajian urine siswa IPA dan IPS.
Guru pembimbing Trisni Atmawati mengatakan, perlombaan ilmiah ini memang membuat kajian yang mensyaratkan siswa melakukan penelitian sederhana dan menyenangkan. Tema yang diambil merupakan tema unik yang menggelitik rasa penasaran orang. “Kami hanya mengirimkan satu hasil penelitin saja untuk ajang ini. Karena memang persiapannya sudah mepet,” kata Trisni Minggu (10/3).
Setelah mengirimkan materi hasil penelitian, ternyata mereka bisa menembus 20 besar dari 164 karya yang masuk dari seluruh Indonesia. Peserta 20 besar selanjutnya diminta membuat poster mengenai hasil penelitiannya dan dipersilakan melakukan perbaikan jika dirasa masih diperlukan. “Memang anak-anak sempat membuat perbaikan sedikit untuk dikirimkan kembali ke panitia,” tambahnya. Pihak panitia juga memberikan polling bagi ke-20 besar peserta melalui akun Instagram. Mereka yang mendapat dukungan paling banyak bisa mendapatkan juara favorit. “Memang untuk juara favorit kami tidak bisa mendapatkan. Tapi Alhamdulillah bisa menempati peringkat kedua dari seluruh peserta. Juara pertamanya dari Medan,” katanya.
Lebih jauh dikatakan, meskipun menyuguhkan tema ringan dan santai, metode yang digunakan untuk penelitian itu harus tetap dilakukan. Dewan juri yang terlibat pun merupakan tokoh-tokoh yang berkecimpung dalam dunia penelitian seperti halnya Rektor SGU Dr. rer. nat. Filiana Santoso, dosen Teknologi Pangan SGU Dr Abdullah Musi Marpaung, serta Kabid Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian Pusat Penelitian Kimia LIPI Dr Yenni Meliana.
Mastri Imammusadin yang melakukan penelitian bersama Akhmad Nur Muzzaki mengungkapkan, ide melakukan penelitian itu berawal dari keisengannya dengan siswa lain saat berada di kamar mandi sekolah. Dia pernah berseloroh ada perbedaan tingkat kepesingan air urine anak-anak yang berada di jurusan IPA dengan IPS. “Keisengan itu ternyata bisa kami kembangkan menjadi sebuah bentuk penelitian. Kebetulan saya jurusan IPS dan Akhmad jurusan IPA. Dari hal itu selanjutnya kami dalami,” kata Mastri.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, memang benar ada perbedaan urine antara siswa IPA dan IPS. Siswa IPA cenderung memiliki pola makan yang tidak teratur, serta memiliki tekanan psikologis yang lebih tinggi. “Tingkat keasaman lambungnya berbeda dan ini menjadikan urinenya berbeda pula,” jelas Mastri. (laz/mg4)