SLEMAN – Pembangunan Underpass Kentungan dimulai sejak 14 Januari 2019. Proyek senilai Rp 126 miliar diharapkan bisa menjadi solusi mengatasi kemacetan kawasan tersebut.

Proses pembangunan ternyata menyisakan masalah. Jalan eksisting di utara dan selatan proyek mengalami kerusakan parah.

Memang ada penambalan dengan material aspal. Padahal kerusakan jalan tersebut membahayakan pengguna jalan. Terutama pengendara roda dua.

Pantauan di lokasi, jalan eksisting tersebut cukup sempit. Sisi selatan, terdapat banyak lubang. Jika tergenang air hujan, kedalamannya tidak bisa terpantau.

Jalan eksisting sisi utara kondisinya tak jauh beda. Jalan menyempit. Salah seorang pengendara roda dua yang sering melintas di kawasan itu, Sigit Purnomo mengakui kerusakan jalan eksisting tersebut cukup mengganggu. Dia pernah hampir terjatuh saat melintas malam hari.

“Memang harus ekstra hati-hati agar tidak jatuh. Apalagi sehabis diguyur hujan,” kata Sigit.

Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman, Achmad Subhan mengatakan, dampak lain proyek underpass adalah rusaknya ruas jalan kabupaten. Yang menjadi jalur alternatif. Sebab tonase jalan kabupaten hanya sekitar lima ton.

“Padatnya lalu lintas dan hujan mempercepat rusaknya jalan. Kami sudah menyampaikan hal itu kepada pihak berwenang,” kata Subhan.

Mengantisipasi kerusakan bertambah parah, pihaknya bekerja keras melakukan tambal sulam pada lubang jalan yang menganga. Jika dibiarkan, akan menyebabkan timbulnya kecelakaan.

“Jalan rusak akibat pengalihan arus pembangunan underpass Kentungan sudah kami perbaiki. Wes pokoknya ambyar (hancur),” keluh Subhan.

Dia meminta kontraktor segera menyelesaikan jalan di sisi kanan dan kiri proyek underpass. “Ini untuk kebaikan bersama,” pinta Subhan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jembatan Kretek 2 dan Underpass Kentungan Satker Pelaksanaan Jalan Negara (PJN) Wilayah DIJ Ditjen Bina Marga, M. Sidik Hidayat menjelaskan, yang terjadi di jalur eksisting bukanlah jalan berlubang. Melainkan aspal yang mengelupas.

“Tapi tetap kami perbaiki pelan-pelan,” kata Sidik. (har/iwa/fj/mg2)