BANTUL- Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Minggu dini hari (17/3) sebabkan banjir dan tanah longsor. Selain itu menyebabkan sejumlah akses jalan lumpuh dan pohon tumbang.

Berdasarkan keterangan Dukuh Jejeran 1 Muhammmad Mustamid, debit air Kali Belik Jejeran, Wonokromo, Pleret meluap hingga kepermukiman warga. Banjir menggenagi tiga RT di Padukuhan Jejeran 1. Tiga RT itu diantaranya, RT 01, RT 04 dan RT 05.

”Karena tiga RT itu berada di kawasan pinggir sungai. Luapan air masuk melalui celah pinggir sungai yang tak bertanggul,” ungkap Mustamid.

Sementara itu sebanyak 34 KK harus mengungsi. Lantaran banjir masuk kedalam rumah warga setinggi 60 sentimeter.

Mustamid mengatakan, jumlah warga yang mengungsi RT 01 ada 12 KK dan RT 04 ada 22. Sedangkan RT 05 air belum masuk kedalam rumah warga. Sementara itu warga terus waspada. Sebab, debit sungai tinggi bukan hanya disebabkan curah hujan. Melainkan dari debit air dari kawasan hilir.

”Kami tetap waspada. Warga berusaha menyelamatkan barang-barang berharga. Warga mengungsi di musala yang berada di kawasan yang lebih tinggi,” katanya.

Anggota Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Srimartani, Piyungan, Ahmad Yani mengungkapkan, hujan seharian menyebabkan satu pohon jati tumbang menimpa tiang listrik dan longsor menimpa rumah Ngadiran, Padukuhan Tambalan RT 5 Srimartani, Piyungan yang berada di kawasan EWS.

”Pohon tumbang sudah dalam penanganan Tagana dan FPRB. Sementara Lorban longsor sudah di evakuasi. Ada 1 KK yang mengungsi,” ungkap Ahmad saat dihubungi, Minggu (17/3).

Hujan juga menyebabkan luapan talud menggenagi akses jalan desa. Bahkab di depan Rumah Bupati Bantul Suharsono, Desa Bangunharjo, Sewon juga tergenang.
Sementara jalan di tutup karna tergenang air hingga batas lutut orang dewasa. (cr6/ila)