SLEMAN – Penerimaan calon anggota Polri tahun 2019 telah dibuka. Dari data sementara, pendaftar yang telah terverifikasi sebanyak 1.358 calon anggota Polri. Seperti tahun-tahun sebelumnya dalam penerimaan anggota Polri diawali dengan pakta integritas. Itu untuk menunjukkan jika penerimaan anggota Polri transparan, bersih dan akuntabel.
Tapi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, penandatanganan pakta integritas dilakukan di dalam ruang kali ini dilakukan di luar ruang. Yaitu di kompleks Stadion Maguwoharjo. Polda DIJ melakukan giat penandatanganan Pakta Integritas on the Road (Pinter). “Ini untuk menunjukkan transparansi dan agar semakin dekat dengan masyarakat,” kata Kepala Bagian Pengendalian Personalia Biro Sumber Daya Manusia Polda DIJ AKBP Wachyu Tri Budi Minggu(24/3).
Sementara itu, Kapolda DIJ Irjen Pol Ahmad Dofiri menjelaskan penerimaan anggota Polri ini merupakan bagian penting dari siklus manajemen sumber daya manusia. Sebab, menentukan masa depan Polri hingga 30 tahun ke depan. “Karena berhasilnya organisasi bergantung pada kualitas SDM,” kata Dofiri.
Mantan Kapolresta Jogja itu menjelaskan jika dalam mekanisme penerimaan Polri sudah dilakukan sedemikian rupa. Itu untuk meminimalisir kecurangan-kecurangan yang ada. Pasalnya, jual beli dalam proses rekrutmen masih menjadi momok.
Kapolda menegaskan, utuk pengawasan akan melibatkan berbagai pihak. Baik itu dari internal maupun eksternal. Sehingga bisa dipastikan penerimaan polisi bersih dan transparan. “Jika ada peserta atau orang tua yang menggunakan katebelece, sponsorship, dan titipan akan didiskualifikasi,” tegas Jenderal bintang dua itu.
Proses penerimaan anggota polisi, kata Dofiri, sejauh ini berlangsung bersih. Namun, mengingat animo masyarakat yang ingin menjadi polisi sangat besar maka tidak mungkin akan ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Saya imbau agar anak atau orang tua agar jangan sampai tertipu dan mengeluarkan biaya untuk lulus,” kata dia.
Penerimaan anggota Polri ini dilakukan serentak secara nasional. Untuk kuota nasional, untuk Akpol sebanyak 250 orang, Bintara 8.875 orang, Bintara Tugas Umum 7.975 orang, Brimob 750 orang, dan Polair 150 orang.
Dofiri selain mengingatkan peserta seleksi, juga mengingatkan kepada panitia seleksi. Agar menjalankan mekanisme seleksi sesuai dengan aturan. “Ini agar bersih dan transparan,” tegasnya. (har/pra/mg3)