MUNGKID – Pembangunan Jembatan Karang Elo yang menghubungkan Kabupaten dan Kota Magelang di Dusun Karang, Tempak, Candimulyo, Kabupaten Magelang, telah selesai. Penghubung antardua wilayah itu dianggap mampu memangkas jarak hingga 10 Km.
Warga biasanya harus menempuh sekitar 14 Km, kini cukup 4 Km. “Kini bisa lebih singkat. Tidak perlu muter,” kata Ketua LPMD Desa Tempak Pramono kemarin.
Menurutnya, pembangunan jembatan merupakan sarana praktis dan efisien untuk akses masyarakat ke wilayah lain. Sayangnya bangunan jembatan yang dinilai selesai 100 persen itu untuk akses jalan ke jembatan belum selesai. Karena kontraktor dinyatakan putus kontrak.
“Masyarakat memohon dengan sangat, selesainya pembangunan jalan disegerakan oleh Pemkab Magelang. Program pembangunan Jembatan Karang merupakan pembangunan terberat bagi Desa Tempak, karena tidak mungkin dapat dicukupi dengan dana desa,” tuturnya.
Pernyatana Pramono itu disampaikan saat peresmian Jembatan Karang. Hadir Asisten Administrasi Umum Kabupaten Magelang Endra Endah Wacana dalam syukuran dengan menggelar pertunjukan wayang kulit. Dalang Ki Triyono Sebdo Carito menampilkan Lakon Semar Mbangun Desa. “Selain peresmian jembatan, ini juga sarana pelestarian dan aktualisasi budaya daerah,” ujar Endra.
Pada kesempatan itu, ia berharap agar budaya seni wayang tidak surut. Ia mengajak masyarakat bersama-sama menjaga seni budaya wayang kulit melalui sarana pendidikan, keluarga, pendidikan yang ada di sekolah ataupun masyarakat.
“Pendidikan di sekolah bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan seni wayang kulit. Pemkab Magelang saat ini mempunyai perhatian yang sangat besar untuk memajukan atau menjaga seni budaya. Adanya kurikulum muatan lokal di sekolah salah satu contohnya,” jelasnya
Endra juga mengajak masyarakat Kabupaten Magelang menyukseskan Pileg dan Pilpres 2019 dengan menggunakan hak suaranya pada 17 April mendatang. (dem/laz/zl)