JOGJA – Kapolda DIJ Irjen Pol Ahmad Dofiri memastikan penyelenggaraan pemilu di Jogjakarta relatif aman. Meski sempat ada friksi saat kampanye terbuka, namun pelaksanaan pencoblosan berlangsung kondusif.
Bersama Korem 072/Pamungkas, jajarannya siaga hingga pascapencoblosan.
Dalam kesempatan ini dia memastikan jajarannya bertindak secara profesional. Baik itu dalam penjagaan TPS maupun pengawalan surat suara. Terlebih sebelumnya bersama TNI telah ada pembentukan Satgas Mantab Brata Progo 2019.
“Hingga siang ini pelaksanaan sangat kondusif. Warga bisa menyalurkan hak pilihnya di TPS masing-masing dengan nyaman dan aman,” jelasnya ditemui di TPS 15 Kelurahan Panembahan Kecamatan Kraton, Rabu pagi (17/4).
Di satu, sisi dia membenarkan adanya penangkapan operasi tangkap tangan (OTT) salah satu caleg, Selasa malam. Hanya, jenderal polisi bintang dua ini enggan bicara banyak. Dia berkilah penanganan tersebut adalah wewenang dadi Badan Pengawas Pemilu.
“Benar ada itu (penangkapan) tapi sudah ditangani Gakkumdu (penegakan hukum terpadu). Masih dalam proses pemeriksaan tim gabungan itu,” katanya.
Tidak hanya sekadar menerima laporan, Dofiri bersama Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI M. Zamroni juga patroli keliling. Diawali dari TPS 15 Panembahan Kraton. Berlanjut kemudian ke TPS 10 Demangan, Gondokusuman. Selanjutnya melihat pelaksanaan di TPS 126 Tambakbayan Condongcatur, Depok.
Saat ditawari melihat sisi dalam TPS, Dofiri menolak. Sesuai aturan, jajarannya dan personel TNI yang berjaga tidak diperkenankan mendekati TPS. Polisi boleh memasuki wilayah TPS apabila diminta oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS).
“Wah jangan (masuk) nanti melanggar kalau masuk. Saya lihat dari luar saja,” katanya. (dwi/ila)