BANTUL – Bupati Bantul Suharsono boleh saja berharap pelaksanaan pencoblosan suara di wilayahnya berjalan lancar. Tapi dari temuan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bantul, terdapat beberapa persoalan. Mereka juga mewaspadai kerawanan pascapencoblosan.
Anggota Bawaslu Bantul Divisi Pengawasan, Humas dan Hubungan Antar Lembaga, Supardi mengungkapkan beberapa temuan surat suara kurang terjadi di wilayah Banguntapan, Imogiri dan Bambanglipuro. Kekurangan terjadi di surat suara DPRD Kabupaten.Sedangkan untuk surat suara tertukar, terjadi di Kecamatan Jetis dan Sumberagung. Supardi menjelaskan tertukarnya surat suara itu ada pada daerah pilihannya. “Seharusnya dikirim Dapil 4, tapi TPS malah menerima Dapil 2,” ungkapnya Rabu (17/4).
Sedangkan untuk surat suara lain, Supardi mengatakan Bawaslu Bantul masih menunggu laporan dari petugas di tiap kecamatan. Dia mengaku Bawaslu terus menunggu dan melakukan pemantauan hingga proses rekapitulasi. Sedang Suharsono didampingi Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan jajaran Forkompinda Bantul, melakukan monitoring untuk memastikan 100 persen warga menggunakan hak pilihnya. Pantauan dilakukan di enam TPS,terbagi di wilayah Pleret dan Imogiri.
Dia mengklaim pemungutan suara kali ini berjalan lancar. Meskipun sempat terkendala cuaca hujan saat distribusi logistik.”Tapi secara keseluruhan, aman,” ungkap Suharsono. Menurut dia, yang perlu diantisipasi saat ini adalah pascapemilu. Sebab adanya ketidakpuasan hasil perolehan dapat memicu anarki. Untuk itu sudah dikoordinasikan dengan polisi tentara dan OPD terkait. “Jika sampai terjadi anarkis tetap kita proses,” katanya.
Sedang Kapolres Bantul AKBP Marisi Sahat Hasibuan mengungkapkan, untuk antisipasi kerawan Pemilu pihaknya perkuat pengamanan di 3.040 TPS. Bantuan pengamanan dari TNI dikerahkan sebanyak 100 Personil. Korem di sebar ke seluruh wilayah. Ditambah Polda memberikan kekuatan 100 Personil. 75 personil diantaranya dari fungsi staf. Disebarkan ke seluruh Polsek se-Kabupaten Bantul.
“Ada 20 personil Sabhara standby di Polres. Apabila dibutuhkan apabila terjadi keributan,” ungkap Sahat,. Dia menyebut, sebanyak 60 personil Brimob dibagi lima regu. Ditempatkan di daerah-daerah yang dianggap rawan. Sementara peta kerawanan masih mengacu pada kerawanan geografis dan keamanan dan ketertiban masyarakat.”Apabila nanti ada keributan atau kejadian secara cepat kita selesaikan,” tambahnya.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bantul Zulhadi mengatakan, hingga kini Pemilu Bantul masih berjalan dengan tertib. Belum ada penemuan pelanggaran. Baik pelanggaran yang dilakukan oleh Caleg ataupun money politik. “Belum ada laporan dari Bawaslu terkait pelanggaran pemilu,” ujarnya. (cr5/cr6/mg4)