JOGJA – Sebelas siswa SLBN 1 Bantul Senin (22/4) juga mengikuti ujian nasional (unas). Menurut Lucia Sherly Nurwiati, penyelenggara unas, tujuh di antaranya mengikuti unas sekolah dasar. Empat lainnya mengikuti unas sekolah menengah pertama.
”Yang SD diikuti siswa tunarungu, tunanetra, dan tunadaksa. Sedangkan yang tingkat SMP diikuti siswa tunarungu,” jelas Lucia kemarin.
Dalam unas kali ini, Lucia tak mematok target tinggi. Minimal persis dengan capaian tahun lalu. Yakni, rata-rata minimal 5,5.
Di SLBN 1 Bantul, unas SD digelar selama tiga hari. Mulai 22 hingga 24 April. Dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sedangkan unas SMP dilaksanakan 22-25 April. Dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA.
Dalam unas, kata Lucia, siswa mengerjakan soal ujian melalui lembar jawaban komputer.
Selain unas, SLBN 1 Bantul juga menggelar ujian sekolah. Pesertanya 56 siswa. Menurut Lucia, pembagian kelas ujian sekolah berdasar jenis ketunaan siswa.
”Ujiannya selama lima hari,” kata Lucia menyebut SLBN 1 Bantul memiliki 325 siswa.
Sementara itu, pelaksanaan unas di SLB Wiyata Dharma 3 Ngaglik, Sleman hanya diikuti dua siswa. Sedangkan yang mengikuti ujian sekolah sebanyak sepuluh siswa.
”Dua siswa yang ikut unas tunadaksa. Sedangkan sepuluh siswa yang ikut ujian sekolah kategori tunagrahita,” kata Kepala Sekolah SLB Wiyata Dharma 3 Ngaglik Ani Supriyati.
Seperti di SLBN 1 Bantul, pelaksanaan unas di SLB Wiyata Dharma 3 juga berbasis kertas. Lantaran belum ada mekanisme yang mengatur ujian berbasis komputer. (cr6/har/zam/rg)