GUNUNGKIDUL – Sejumlah guru SMA/SMK di Kabupaten Gunungkidul mendapatkan pelatihan sumber daya manusia (SDM) kepariwisataan. Pelatihan itu dirasakan penting karena guru maupun siswa SMA/SMK merupakan aset strategis pengembangan pariwisata di DIY.

“Kami ingin mereka menjadi garda terdepan,” ungkap Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Dinas Pariwisata DIY Wardoyo di sela Pelatihan SDM Kepariwisataan bagi Guru SMA/SMK se-Kabupaten Gunungkidul di Hotel Cyka Raya Wonosari, Gunungkidul, Senin (29/4).

Wardoyo ingin para guru dan siswa itu punya kemampuan menjelaskan kepariwisataan DIY.  Di tahun pertama ini materi pelatihan masih seputar penguatan destinasi wisata. Khususnya menyangkut Sapta Pesona.

Dikatakan, Sapta Pesona menjadi kunci pengembangan destinasi wisata. Unsur-unsur Sapta Pesona itu meliputi menciptakan aman, tertib, bersih, indah, sejuk, ramah tamah dan kenangan.  “Wisatawan harus dibuat terkesan. Dari kesan membawa kenangan. Jangan sampai wisatawan datang sekali, terus dibuat kapok,” ingat Wardoyo.

Selama ini, Dinas Pariwisata DIY senantiasa mendukung penguatan destinasi wisata di Gunungkidul.  Bentuknya antara lain dengan membangun sarana prasana hingga pelatihan penguatan kelembagaan.  “Tahun lalu, Pantai Wediombo di Gunungkidul mendapatkan anugerah Pesona Indonesia dan dinobatkan sebagai wisata selancar terindah di Indonesia,” katanya.

Terkait beroperasinya Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) ada tiga prioritas yang dilakukan Dinas Pariwisata DIY. Yakni menjadikan Kulonprogo sebagai wilayah inti. Sedangkan Gunungkidul dan Bantul menjadi kawasan penyangga.

Menurut Wardoyo,  Gunungkidul punya Kelok 18 di  jalan jalur lintas selatan (JJLS). Itu menjadi potensi wisata. Gunungkidul juga punya banyak desa wisata berbasis budaya, kerajinan dan kuliner.

Di luar itu, kabupaten yang punya slogan Handayani memiliki seabrek destinasi wisata menarik. Di antaranya Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunung Gentong, Grand Vilage Gedangsari, Watu Lumbung dan  Geosite Nginggrong. “Saat ini jumlah wisatawan terbanyak ada di Nglanggeran dan Nginggrong,” terangnya. Usai memberikan pelatihan bagi guru, hari ini acara dilanjutkan dengan peserta para siswa SMA/SMK se-Gunungkidul. (kus/by)