JOGJA – Fadilla Zahra Azzur mendapatkan nilai nyaris sempurna saat Ujian Nasional (unas). Siswi SMAN 8 Jogja Jurusan IPS ini punya kiat dan metode belajar. Seperti apa rahasia suksesnya?

DWI AGUS, Jogja

Dari ujung telepon, suara kebahagiaan remaja perempuan itu terdengar.

”Alhmadulilah, tidak menyangka. Tapi, sangat senang dan bangga bisa meraih nilai tertinggi,” ucap Fadilla Zahra Azzura, remaja perempuan itu, kepada Radar Jogja melalui sambungan telepon Senin (13/5).

Dilla, sapaan akrab Fadilla Zahra Azzura, meraih nilai tertinggi jurusan IPS se-DIJ. Mengutip data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIJ, Dilla mendapatkan nilai nyaris sempurna. Nilai empat mata pelajaran yang diujikan dalam Ujuan Nasional (unas) tingkat SMA 90 ke atas. Perinciannya, bahasa Inggris 96, matematika 97, bahasa Indonesia 90, dan ekonomi 100.

Meski hanya melalui sambungan telepon, Dilla tak sungkan bercerita perjuangannya. Dia tak canggung berbagi kebahagiaan dan resep sukses menghadapi unas. Bagi Dilla, kunci sukses UNBK adalah menyelesaikan seluruh soal-soal ujian. Yang lebih penting lagi, menelaah setiap pertanyaan agar tak terjebak dengan jawaban yang salah. Materi ujian bahasa Indonesia, misalnya. Butuh ketelitian ekstra saat mengerjakannya. Sebab, beberapa jawaban yang tersedia hampir mirip.

”Tanda baca dan jawaban satu sama lain itu mirip banget,” curhatnya.

Dibanding bahasa Indonesia, sulung tiga bersaudara ini menganggap ujian tiga mata pelajaran lain relatif lebih mudah. Maklum, Dilla sudah terbiasa menghadapi berbagai rumus njelimet. Meski, Dilla siswi jurusan IPS.

Selain fokus dan teliti, Dilla juga mempersiapkan diri dengan matang. Jauh sebelum unas, anak pasangan Muhjayadi-Deni Diah Rulita ini telah belajar keras. Di antaranya dengan mengikuti berbagai try out. Juga mempelajari pelajaran sekolah serta me-review seluruh materi ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN). Dari awal hingga akhir. Bahkan, Dilla tak sungkan bertanya kepada teman atau guru jika mendapati materi pelajaran yang rumit.

”Pokoknya materi pelajaran harus tuntas semua agar paham. Kalau ada tugas dari guru juga langsung dikerjakan,” tutur remaja putri yang tak pernah mengikuti bimbingan belajar ini.

Dari berbagai persiapan hingga unas, remaja putri yang aktif di kegiatan rohani Islam ini punya beberapa catatan pribadi. Salah satunya, ujian matematika try out lebih sulit dibanding saat unas.

”Nilai ekonomi saat UASBN juga rendah, tapi saat UNBK (ujian nasional berbasis komputer) dapat nilai 100. Jadi, kuncinya memang me-review lagi kekurangannya di mana,” katanya.

Berkat prestasinya ini, Dilla mendapat tiket emas dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Melalui jalur undangan, Dilla diterima di Fakultas Psikologi UGM.

”Kalau cita-cita jadi dosen, tapi belum tahu juga,” ucapnya setengah ragu ketika disinggung cita-citanya kelak.

Bagi remaja putri yang tinggal di Nologaten, Caturtunggal, Depok, Sleman, ini ilmu pengetahuan tak bertepi. Luasnya pengetahuan merupakan bekal mengarungi perjalanan hidup. Namun, butuh metode yang tepat agar belajar tak membosankan.

”Jangan cepat puas dan berhenti di satu titik. Terus belajar karena belajar itu penting,” pesan remaja putri yang punya hobi dan berkeinginan menjadi penulis ini. (zam/rg)