GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menerima bantuan hibah berupa alat pencatat gempa dari Jepang. Peralatan deteksi dan perekam getaran itu diharapkan dapat memberikan informasi terkait dengan titik pusat dan kekuatan gempa yang bersumber dari kabupaten terluas di Provinsi DIJ ini.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, alat pendeteksi tersebut juga diberikan kepada kabupaten dan kota di Pemprov DIJ dengan total lima alat. Di wilayahnya alat itu sudah dipasang dan diklaim telah berfungsi.

Peralatan ini terdiri dari dua komponen. Satu unit dipasang di halaman BPBD tersambung dengan satu unit alat terdiri dari perangkat elektronik lengkap dengan monitor kecil terpasang di ruangan kerja kepala pelaksana BPBD.

Rencannya dalam waktu dekat tim dari Jepang selaku pemberian bantuan melakukan pemeriksaan terhadap pemasangan alat pendeteksi gempa yang telah terpasang. Mereka melakukan pengecekan langsung untuk memastikan pencatat gempa sudah berfungsi dengan baik. “Keempat alat pencatat gempa di wilayah DIJ nantinya akan saling terhubung dengan titik pusat pemantaun di stasiun BMKG DIJ di Sleman,” ujarnya.

Dengan demikian alat ini dapat mengetahui  sumber gempa hingga dampak yang bisa ditimbulkan. Melalui alat itu nanti terekam  kekuatan gempa yang telah terjadi lewat monitor yang terpasang.

Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Supriyadi mengingatkan agar bantuan alat pencatat gempa dirawat dengan baik. Terlebih  peralatan tersebut sangat membantu dalam upaya mitigasi bencana.

Seperti diketahui Gunungkidul merupakan wilayah rawan bencana sehingga semua harus waspada. “Tentu, bantuan peralatan pencatat gempa harus dipegang oleh ahlinya. Jangan sampai dibiarkan rusak maka harus dirawat dengan baik,” kata Supriyadi. (gun/din/by)