JOGJA – PT Aseli Dagadu Djokdja meluncurkan buku 25 tahun perjalanannya dalam meramaikan dunia cenderamata di Jogjakarta. Buku yang berisi tentang tiga tema besar ‘Desain, Gagasan, dan Daya Ungkap’ tersebut diluncurkan di Yogyatorium Dagadu Djokdja, Senin (20/5).

Kehadiran buku ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan baru mengenai Dagadu. Buku ini juga terlepas dari pembahasan seputar katalog desain ataupun company profile. Lebih dari itu ‘Desain, Gagasan, dan Daya Ungkap’ yang ditulis oleh enam praktisi komunikasi, media, pemerhati budaya, peneliti, hingga seniman tersebut berusaha untuk menerjemahkan visi dan misi serta core value dari perjalanan Dagadu.

Direktur Utama Dagadu Djokdja A Noor Arief mengatakan, berdirinya Dagadu ini sejak 9 Januari 1994 diprakarsai 25 mahasiswa arsitektur Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ia menjelaskan, dalam perjalanannya sejumlah mahasiswa itu memulai usaha di dunia kreatif ini salah satu produknya yaitu Kaos Oblong. “Dulu memulainya dengan saling berpatungan ide maupun uang saku untuk memulai usahanya, ” jelas Noor Arief.

Seiring berkembangnya waktu kini produk Dagadu Djokdja telah mulai berkembang dan meluas ke produk kreatif lain yang bertema seputar Jogja. Mereka mencoba untuk konsisten dengan apa yang menjadi temanya.

Mereka juga punya tagline smart smile and Jogja. Jadi tema menjadi inti dari nilai Dagadu Jogja. “Secara desain kami bisa fleksibel menyesuaikan dengan tema pasar saat ini, ” harapnya.

Perusahaan yang memiliki visi menjadi salah satu perusahaan kreatif yang terkemuka di Indonesia ini,  ke depan ingin tetap relevan dengan pasar dan masyarakat.  Sehingga Dagadu Djokdja ini akan memiliki peran yang sangat luas tidak hanya dari segi usaha melainkan peran bagi masyarakat di mana manfaat yang dapat dirasakan langsung, “Upaya kami bagaimana kami memiliki ikatan korelasi dengan dunia kreatif dan membuka kemungkinan untuk berkolaborasi dengan berbagai komunitas dan ini sudah berjalan hingga sekarang, ” jelasnya. (cr15/din/by).