JOGJA – Pemprov telah mendeteksi distribusi daging suspect antraks. Daging salah satu dari lima ekor sapi suspect antraks di Dusun Grogol 4, Bejiharjo, Gunungkidul yang disembelih itu terdistribusi hingga ke Kota Jogja dan Kulonprogo. Bahkan, di antaranya telah dikonsumsi satu keluarga.

Kepala Dinas Kesehatan DIJ Pembajun Setyaning Astutie Antisiapsi mengungkapkan, salah satu keluarga yang telah mengonsumsi daging sapi itu merupakan warga Kulonprogo. Kendati begitu, Pembajun memastikan kondisi tujuh anggota keluarga itu sehat.

”Yang kota belum diolah,” jelas Pembajun di kantornya kemarin (27/5).

Tujuh warga itu, kata Pembajun, diberikan antibiotik. Sebab, gejala antraks mirip dengan demam pada umumnya.

Dia meminta masyarakat tidak panik. Dinkes telah mengambil berbagai langkah penanganan. Namun, dia mengimbau masyarakat selektif ketika membeli daging sapi.

”Kalau untuk daging konsumsi wajib beli ke sumber yang sudah terdaftar,” pesannya.

Dinas Pertaninan dan Ketahanan Pangan DIJ juga telah mengambil berbagai langkah. Mulai penyemprotan disinfektan, penyiraman formalin hingga pengecoran lokasi penyembelihan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIJ Sasongko mengungkapkan pengecoran sebagai preventif awal. Harapannya spora antraks tidak menyebar.

”Kami juga memberikan vaksin ke seluruh ternak di sana,” katanya. (dwi/zam/fj)