JOGJA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan, menjaga kualitas personal setelah lebaran tentu menjadi tantangan sendiri. Apalagi ditengah kemajuan teknologi. Manusia kadang terbawa arus mengikuti tren seperti halnya di media sosial.
“Secara harfiah syawal yang berarti bulan peningkatan, kadang salah dipahami oleh sebagian orang. Bulan syawal yang pada jaman Rasullulah berarti berburu amalan, kadang hanya dipahami sebagai bulan untuk bermaaf- maafan, padahal kontek yang lebih jauh, syawalan berarti bulan peningkatan kualitas diri sendiri,” ujarnya dalam Syawalan Keluarga Besar Unisa 2019 di Auditorium Baroroh Basir, Senin (17/6).
Haedar mengungkapkan, menjaga kualitas personal setelah lebaran memang susah- susah gampang. Padahal, lanjut dia, di bulan syawal ini pintu amalan terbuka lebar sebagaimana bulan ramadan.
Oleh karena itu, Haedar mengajak semua karyawan dan civitas akademika Unisa untuk meningkatkan kualitas diri saat bekerja. Senang saat melihat teman seprofesinya berhasil dan sedih bila teman seprofesinya mendapat musibah. “Bukan malah sebaliknya,” pesan dia.
Sementara itu Rektor Unisa Warsiti mengatakan, syawalan ini merupakan agenda tahunan yang sengaja diselenggarakan untuk mempererat tali silahturahmi. Mengundang karyawan, dosen, dan orang- orang yang berjasa dengan Unisa acara ini diisi dengan tauziah, pemberian apresiasi berupa umroh dan bantuan naik haji kepada karyawan dengan masa bakti minimal 15 tahun. Selain itu ada juga pembagian doorprize bagi mereka yang beruntung. (sce/met/pra/er)