JOGJA – SDN Lempuyangwangi menggelar acara pelepasan dan penyerahan kembali siswa-siswi kelas 6 tahun ajaran 2018/2019. Siswa-siswi diterima kembali oleh orang tua masing-masing dalam acara yang kali ini mengambil tema “Our Generation Shine Like Stars” di sekolahnya, Jalan Hayam Wuruk No 9, Jogja, Selasa (18/6).

Siswa telah dinyatakan lulus 12 Juni 2019 dengan jumlah siswa yang diwisuda berjumlah 88. Turut hadir pengawas SD mewakili kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja, Kapolsek dan camat Danurejan, lurah Lempuyangwangi, Danramil, dan RT/RW setempat.

Kepala Sekolah Sutji Rochayati S.Pd yang diwakili Eti Nurhidayati SPd dan Giyoto menjelaskan, wisuda terlaksana berkat kerja sama antara guru dan forum orang tua/wali siswa kelas 6. Susunan kepanitiaan diisi  orang tua dengan dukungan pihak sekolah.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai siswa, sekolah menyelenggarakan pendalaman materi untuk siswa kelas 6. Selalu mengikuti perkembangan soal yang dari tahun ke tahun semakin sulit. Tuntutan untuk siswa sekarang adalah mengerjakan soal yang termasuk dalam klasifikasi “high order thinking skill” yaitu membutuhkan analisis dan kreativitas. “Dinas Pendidikan Kota Jogja sangat support untuk dana dan bahan ajar,” ungkapnya.

Ketua Forum Orang Tua Siswa Puthut Wisuda mengatakan, acara diramaikan dengan pertunjukan kesenian menyanyi dan menari dari siswa kelas 1 sampai kelas 5. Yang unik dari wisuda kali ini adalah, siswa diminta memakai pakaian adat daerah yang menggambarkan Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia.

Guru Kelas 6 Giyoto S.Pd, M.Pd berharap siswa dapat diterima di SMP yang dicita-citakan. Untuk prestasi akademik, siswa SDN Lempuyangwangi lolos pembinaan klinik sains untuk olimpiade matematika di tingkat Jogja.

Sedangkan prestasi nonakademik, paduan suara Sekarwangi sering mendapat undangan dan memenangkan berbagai lomba dan mencatat banyak penghargaan. “Pramuka lolos seleksi gugus depan tingkat nasional. Ada pula ekstra robotik dan pencak silat yang sarat prestasi,”  ujarnya.

Giyoto menuturkan, nilai tertinggi diraih Mahraufan Shaka Al Fatah dengan nilai 281,8. Ada 11 siswa dengan NEM tertinggi dan tiga  besar juara STTB/ijazah terbaik dari masing-masing kelas 6A, 6B, dan 6C.

“Tenaga pengajar sudah 100 persen S1, beberapa sudah S2 dan bersertifikasi. Jadi tidak perlu diragukan lagi untuk kapabilitas tenaga pengajarnya. Terakreditasi A dan terbukti dari kuota 84 siswa untuk tiga kelas setiap tahunnya, pendaftar rata-rata 150-200 orang,” katanya. (*/laz/er)