KULONPROGO – Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kementerian Kelautan dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo menebar benih ikan (restocking) di Waduk Sermo, Kokap Senin (24/6). Sebanyak 1,2 juta ikan tawes dan nilem ditebar.
Kedua ikan tersebut merupakan ikan endemic, atau asli Waduk Sermo. Restocking dilakukan untuk menjaga populasi kedua ikan endemik tersebut dari ekspansi ikan red devil.
“Benih ikan didatangkan dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah,” kata Kepala BKIPM, Rina di Waduk Sermo (24/6).
Berdasarkan hasil tangkapan nelayan, 80 persen merupakan ikan invasif red devil. Penanggulangan ikan invasif penting untuk menjaga populasi ikan endemik di Sermo. Yakni jenis nila, tawes, dan nilam.
Red Devil termasuk kategori ikan hias. Hidup di Sermo karena keteledoran manusia. Tanpa sengaja lepas di waduk dan berkembang biak secara masif.
“Penanggulangan ikan invasif adalah salah satu ketugasan kami. Ikan invasif ini menghabiskan makanan alam. Bisa menjadi predator ikan endemik,” jelas Rina.
Restocking merupakan salah satu cara mengembalikan ikan endemik di sebuah wilayah. “Cara lainnya dengan meminta pemancing terus menangkap red devil. Belum lama ini, digelar lomba mancing dan menjala red devil. Kami mengimbau masyarakat terus memburu red devil,” ujar Rina.
Menurut dia, cadangan makan alami (fitoplankton) di Sermo melimpah. Sebelum ditebar, ikan-ikan endemic tersebut sudah diaklimatisasi. Restocking tidak efektif jika dilakukan sekali, atau dua kali. Perlu dilakukan dengan rutin.
“Saya berharap dinas bisa keluarkan rambu-rambu agar melarang penangkapan ikan ini sampai dua bulan ke depan. Agar besar dulu, sehingga layak konsumsi,” ujar Rina.
Kepala DKP Kulonprogo, Sudarna mengatakan, pihaknya rutin melakukan restocking untuk menyeimbangkan populasi red devil. Pihaknya juga sudah membantu kelompok usaha bersama Pagar Rindu, termask memberi bantuan kapal tanpa mesin dilengkapi jaring.
“Waduk Sermo memang tidak ada karamba, karena airnya juga dikonsmsi untuk PDAM, namun seperti yang diakatakan Kepala BKIPM tadi cadangan makan alami (fitoplankton) cukup banyak. Ikan yang tertangkap nelayan disini juga besar-besar, ada yang dapat ikan tombro seberat 14 kilogram, artinya sumber makannannya banyak disini kendati Red Devil dominan,” ungkapnya. (tom/iwa/zl)