SLEMAN – Rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-73, Polda DIJ menggelar Shalawat dan Doa Bersama di halaman Mapolda DIY, rabu malam (26/6). Acara tersebut merupakan salah satu kegiatan guna menyambut Hari Bhayangkara yang jatuh pada tanggal 1 Juli mendatang.

Shalawat dan doa bersama ini mengambil tema “Untuk Merajut Ukhuwah Dalam Menjaga Keutuhan NKRI”. Dalam kesempatan ini turut hadir Al Habib Usman Bin Mubammad Barakwan. Serta diisi Tausyiah oleh K.H. Ahmad Muwafiq atau yang terkenal dengan nama Gus Muwafiq.

Kapolda DIJ Irjen Pol Ahmad Dofiri menjelaskan kegiatan tersebut juga untuk menciptakan suasana kondusif di DIJ setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Dofiri berharap apapun keputusan yang dikeluarkan oleh MK semua masyarakat di DIJ agar bisa bersatu. “Mari bersikap dewasa menyikapi dengan jernih dan lapang dada. Apapun keputusannya itulah yang terbaik,” kata Kapolda.

Lebih lanjut, Dofiri meyakini jika masyarakat DIJ merupakan masyarakat yang dewasa. Hal itu dibuktikan dengan masa Pemilihan Umum (Pemilu) yang kondusif dan minim gesekan. “Insya Allah saya yakin masyarakat Jogjakarta seluruhnya sudah dewasa pada saat (tahapan) kampanye dan pemilihan (hari pencoblosan) Kamis dan hingga sekarang Alhamdulillah seluruh Jogjakarta dalam keadaan kondusif,” harapnya.

Lebih lanjut, mantan Kapolresta Jogja itu mengatakan institusi Polri saat ini hampir mencapai usia 73 tahun.  Dengan usia tersebut dia berharap mudah-mudahan Polri beserta seluruh segenap jajarannya semakin dewasa dan semakin baik dalam pengabdiannya kepada warga masyarakat.

“Oleh karena itu kami mohon doa restu di hari Bhayangkara yang ke-73 Insya Allah kami senantiasa memberikan kinerja yang terbaik kepada seluruh masyarakat khususnya yang ada di Jogjakarta ini,” kata Dofiri. “Dan saya harapkan seluruh anggota (Polri) sekalian (agar) mari kita lakukan pengabdian terbaik kepada seluruh masyarakat khususnya di DIJ,” lanjutnya.

Di Hari Bhayangkara yang ke-73 ini, Kapolda juga memohon dukungan dan doa restu dari masyarakat. Pasalnya, tanpa adanya dukungan tersebut, Dofiri mengatakan, jika dari kepolisian tentunya tidak ada artinyanya sama sekali. “Keberhasilan kami semua adalah karena dukungan dari seluruh elemen masyarakat khususnya rekan sejawat kami dari TNI,” kata Dofiri.

Pesan persatuan juga didengungkan oleh ulama KH Ahmad Muwafiq atau lebih dikenal dengan Gus Muwafiq. Dia mengatakan budaya nusantara sebelum hadirnya Islam sudah baik, hal ini dibuktikan dengan kebiasaan budaya orang nusantara berupa slogan Bhineka Tunggal Ika yang ada sejak zaman dahulu. “Munculnya perbedaan merupakan hal yang wajar, namun yang terpenting adalah setelah adanya perbedaan munculah persatuan dan kesatuan,” seru Gus Muwafiq kepada para jamaah yang hadir.

Lebih lanjut, dalam shalawat dan doa bersama tersebut, Kapolda secara simbolis memberikan tali asih dan santunan kepada perwakilan anak yatim yang hadir. Shalawat dan doa bersama tersebut, diawali dengan Murotal Ayat Suci Al Quran yang dibawakan oleh Dr Muhammad Nur Qori yang merupakan Qori Internasional yang juga sebagai Imam Besar Masjid Kampus UGM. Serta dihadiri berbagai elemen masyarakat, dan Forkopimda DIJ. (har/pra/by)