PURWOREJO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo telah mengajukan penambahan jumlah tangki air bersih dalam menghadapai kemarau 2019. Bahkan, Surat Keputusan (SK) Darurat Kekeringan siap diperpanjang.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Purworejo Sutrisno menjelaskan, jumlah tangki air yang ada saat ini dinilai masih kurang. Selain itu juga sebagai antisipasi karena kemarau diprediksi akan lebih panjang. Jumlah tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter yang disiapkan sesuai APBD murni 374 unit.”Di perubahan kami ajukan lagi sehingga totalnya 1.728 unit,’’ kata Sutrisno.
Penambahan ini disesuaikan dengan total pengiriman, yakni 1.143 tangki untuk 58 desa. Adapun tahun ini jumlah desanya bertambah menjadi 60 desa di 11 kecamatan. “Dasar penentuan jumlah tangki tahun ini sebenarnya disesuaikan dengan data 2017 yang hanya mengeluarkan 300 tangki,” imbuh Sutrisno.
Adapun air yang didistribusikan berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Perwitasari Purworejo. Meski demikian ada wilayah yang mendapat distribusi air menggunakan sumber non PDAM. Dua sumber lain dari Medono Kecamatan Bener dan Gua Sumitro Kulonprogo untuk wilayah Kaligesing.
Namun, untuk kedua sumber itu belum digunakan. Karena daerah langganan belum mengajukan permohonan pengiriman air. Sumber Medono untuk menyuplai di Desa Medono, Jati, Cacaban Lor dan Desa Kamijoro di Kecamatan Bener. Sedangkan untuk Gua Sumitro untuk menyuplai Desa Donorejo dan Desa Tlogoguwo.
Kepala Markas PMI Purworejo Supangkat mengungkapkan pihaknya juga telah menyiapkan 52 tangki di tahap awal pengiriman air bersih. Jumlah itu dimungkinkan masih akan bertambah. “Kami sudah menyiapkan dan menyesuaikan pengiriman dengan BPBD Purworejo,” kata Supangkat. (udi/din/by)