SLEMAN – Musim kemarau menjadi perhatian serius Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sembada Sleman. Agar jangan sampai terjadi kerawanan air bersih bagi masyarakat. Terlebih kemarau diprediksi masih akan berlangsung hingga September mendatang. “Kami sudah antisipasi hal itu sejak awal,” ujar Direktur PDAM Tirta Sembada Dwi Nurwata SE MM Jumat (5/7).
Untuk mencegah kerawanan air kerawanan air, tim operasional PDAM Tirta Sembada mengoptimalkan sumur-sumur dalam non aktif di beberapa lokasi.
Menurut Dwi, kawasan terdampak kekeringan selama kemarau saat ini terjadi di unit pelayanan Bimomartani, Ngemplak dan Tambakrejo, Tempel. Itu sesuai pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Tiap kemarau selalu terjadi penurunan debit air. Dari kondisi normal 385 liter perdetik. Saat musim kering debit turun antara 5-10 persen. Bahkan bisa sampai 15 persen saat puncak musim kemarau.
Ada sekitar tiga ribuan pelanggan yang berpotensi terganggu alirannya. “Tapi semua sudah terantisipasi. Mudah-mudahan tak ada gangguan,” katanya.
Selain mengoptimalkan sumur dalam, tim produksi PDAM juga menambah reservoir atau bak penampungan air. Juga menyiapkan mobil genset. Untuk antisipasi listrik padam di tiap-tiap unit pelayanan air.
Dwi optimistis, kerawanan air bisa teratasi. Terlebih jaringan pipa air PDAM masih terkoneksi dengan SPAM regional yang telah diperluas jangkauannya. Mencakup wilayah Godean, Gamping, dan Tempel. SPAM regional mengambil sumber dari mata air di wilayah Seyegan. Semula PDAM memakai sumber air sendiri untuk meng-cover kebutuhan air bersih bagi pelanggan di tiga wilayah itu. “Sekarang kami manfaatkan suplai dari SPAM regional supaya lebih aman. Tekanan airnya juga lebih bagus,” ungkap Dwi.
Lebih dari itu, guna meningkatkan layanan kepada pelanggan PDAM Tirta Sembda menggandeng Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada untuk menggali potensi sumber air baku. Ada beberapa lokasi penelitian sumber air baku untuk kepentingan pemenuhan air jangka panjang bagi warga Sleman. Di antaranya, kawasan lereng Merapi; Desa Pandowoharjo, Sleman; dan Candibinangun, Pakem. “Hasilnya memang ada beberapa sumber air baku yang bisa dimanfaatkan untuk jangka panjang,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dwi menyampaikan pesan kepada masyarakat adanya promo pendaftaran sambungan baru bagi calon pelanggan PDAM Tirta Sembada. Berupa diskon biaya pendaftaran. Dari tarif normal Rp 1.050.000 untuk paket regular menjadi Rp 500 ribu. Perlu diketahui, promo tersebut berlaku untuk pendaftaran pelanggan baru di stan PDAM Tirta Sembada pada ajang Pameran Potensi Daerah (PPD) Sleman 2019 di Gedung Serbaguna area Denggung. Mulai hari ini (6/7). “Promo berlaku hanya bagi 103 orang pendaftar pertama,” ungkap Dwi. Angka 103 merujuk pada HUT ke-103 Sleman yang jatuh pada 15 Mei lalu. Promo tersebut sekaligus sebagai bentuk dukungan atas penyelenggaraan PPD Sleman 2019. Agar lebih banyak pengunjung yang hadir.(*/yog/by)