SLEMAN – Inilah risiko bagi tim musafir. Termasuk Kalteng Putra FC. Akibat kandang mereka Stadion Tuah Pahoe di Palangkaraya Kalimantan Tengah dalam asa renovasi, mereka berkandang sementara di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul. Di awal musim Liga 1 ini, tim yang berjuluk Laskar Isen Mulang ini menjamu lawan-lawannya di SSA.

Namun, Minggu (7/7) besok, di pekan ketujuh mereka tidak bisa menjalani laga kandang di SSA. Itu karena izin keamanan dari Polda DIJ tidak didapatkan Panpel Kalteng Putera. Jadi, Kalteng Putera melakoni pertandingan kandang serasa tandang di laga ini.”Tapi itu justru jadi motivasi buat para pemain kami,” ujar Asisten Pelatih Kalteng Putra Eko Tamamie, Jumat (5/7).

Vice General Manager PT Putra Sleman Sembada Tara Derifatoni menjelaskan, kedua manajemen tim sudah sepakat tentang pemindahan venue ke Stadion Maguwoharjo. Dan kick off tetap dilaksanakan sesuai jadwal, yakni pukul 18.30.

Kubu Super Elang Jawa- julukan PSS Sleman jelas diuntungkan dengan keputusan ini. Mereka menjalani laga tandang di kandang sendiri. Dan dukungan suporter dipastikan akan berlipat-lipat. Terlebih lagi digelar Minggu dan malam hari.

Kendati demikian, Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantara justru memiliki pandangan lain. Menurutnya, para pemain Kalteng justru kerap tampil luar biasa saat ada dalam tekanan pendukung lawan. “Lihat saja rekor tandang mereka di musim ini, artinya kami harus hati-hati,” ujar Seto.

Setelah kalah dari Persija di pertengahan pekan lalu, PSS Sleman kembali menggeber latihan finishing alias penyelesaian akhir. Dalam sesi latihan di Lapangan Yogyakarta International School (YIS) Jumat (5/7) sore, skuad Super Elja tampak antusias mengikuti program latihan itu. Seto berharap para pemain PSS lebih bisa memanfaatkan peluang yang didapat dengan baik. “Waktu lawan Persija kami banyak sekali membuang peluang,” lanjut Seto.

Meski dengan persiapan yang cukup mepet, Seto menegaskan akan memperbaiki kekurangan pada laga sebelumnya. “Mulai hari ini kami mencoba memperbaiki kesalahan yang terjadi di laga melawan Persija Jumat,” beber Seto.

Selain itu, pelatih 45 tahun itu mengatakan saat ini yang menjadi fokus utamanya adalah terkait penyelesaian akhir. Dia menerapkan latihandengan  fun game dan enjoy. Ini agar naluri mencetak gol pemain muncul lagi. Dia menyebut, saat melawan Bhayangkara FC peluang memang tidak banyak. “Tetapi saat melawan Persija Jakarta peluang sangat banyak namun kami tidak berhasil mencetak gol,” tambah Seto.

PSS Sleman diperkirakan akan bermain full team. Pemain asing dari Brasil, Guilherme Batata yang sebelumnya menderita cedera sudah bisa berlatih secara penuh dan siap dimainkan. Hal itu diungkapkan oleh Hernawan Sukoco selaku dokter tim PSS. “Batata perlahan sudah membaik, ada peluang besar dia main lawan Kalteng,” jelasnya.(cr12/cr18/din/by)