GUNUNGKIDUL – Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2019-2020 telah berakhir. Banyak ditemukan bangku kosong pada tingkat SD maupun SMP. Krisis murid ini berpengaruh terhadap besaran penerimaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul Bahron Rasyid mengatakan, usai PPDB dilakukan evaluasi. Sedikitnya ada dua poin penting yang menjadi perhatian.
“Pertama, wali murid masih bingung dengan sistem pendaftaran online maupun zonasi. Kedua, tahun ini banyak bangku kosong, baik tingkat SD maupun SMP,” kata Bahron (7/7).
Dia maklum orang tua bingung, karena sistemnya baru, sehingga harus adaptasi. Mengenai bangku kosong, jumlahnnya meningkat. ‘’Sebanyak 260 bangku kosong,” ujar Bahron.
PPDB tingkat SMP/MTS tahun lalu ada 141 SMP/MTS dengan kapasitas 11.700 pelajar. Padahal jumlah lulusan SD berjumlah 9.222 orang.
Menurut Bahron, kasus sekolah kekurangan murid dialami lembaga pendidikan yang berada di pinggiran. Misalnya, SMPN 3 Ponjong dan SMPN 4 Ponjong, SMPN 2 Tepus dan SMPN 3 Tepus, SMPN Ngawen, SMPN 3 Panggang, SMPN 4 Panggang, dan SMPN 5 Panggang.
“Kalau untuk kelas, tingkat SD menyediakan 28 formasi dan SMP sebanyak 32 formasi,” ungkap Bahron.
Dikatakan, terpenuhinya formasi memengaruhi besar kecilnya penerimaan dana BOS. Karena dana tersebut dihitung berdasarkan jumlah murid. Semakin sedikit jumlah murid, dana BOS juga kecil.
“Secara akumulasi, besaran dana BOS justru naik. Tetapi bagi sekolah dengan jumlah murid sedikit juga menyesuaikan. Total dana BOS selama setahun Rp 45 miliar,” kata Bahron.
Rinciannya, diberikan kepada sekolah negeri dan swasta. Untuk sekolah swasta tingkat SD ada 71 lembaga pendidikan. Lalu SMP sejumlah 40 sekolah.
Kepala SMPN 3 Tepus, Haryanto mengatakan, sampai dengan daftar ulang, kuota PPDB belum terpenuhi. Dari sisi jumlah rombongan belajar (rombel), sudah cukup. Namun jika dihitung jumlah siswa, masih kurang.
“Kuotanya 64 dua rombel, dan baru terpenuhi 51 siswa. Harapan kami, kepada warga Tepus setingkat SD kami persilakan segera mendaftarkan diri. Jangan sampai terlewatkan. Kami tunggu (pendaftaran) sebelum masuk sekolah (15 Juli 2019),” harap Haryanto. (gun/iwa/fj)