PURWOREJO – Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir terjadi tren perubahan pola penyakit, dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular (PTM). Hal itu disebabkan adanya gaya hidup masyarakat yang tidak memperhatikan kesehatan.”Di Jawa Tengah, hipertensi menjadi PTM peringkat tertinggi,” kata Staf Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Siti Fitriatun, Kamis (11/7)
Dia mengatakan itu di sela pertemuan penggalangan organisasi masyarakat (ormas) dan dunia usaha untuk mendukung kesehatan di RM Dargo Pangen. Menurutnya, PTM akan terus meningkat jika tidak ada kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat. Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang gerakan masyarakat sehat (Germas) akan sulit terwujud jika tidak didukung secara luas. Termasuk dari dunia usaha dan ormas. Dia berharap komitmen dunia usaha dan ormas terlibat langsung untuk mengimplementasikan.”Ini membutuhkan komitmen dan konsistensi,” tambahnya.
Bagi dunia usaha, dapat menerapkan kebijakan atau aturan yang berpihak pada kesehatan karyawan. Antara lain program aktivitas fisik rutin, melaksanakan CSR di lingkungan perusahaan, dan menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung keperluan kesehatan. “Untuk eksternal bisa membantu lingkungan di sekitarnya melalui CSR. Seperti membantu posyandu, jambanisasi, atau peningkatan kapasistas kader,” jelasnya.
Perwakilan dunia usaha Rudy Kusbiantoro mengakui, tidak mudah menciptakan perilaku Germas di di dunia usaha. Dibutuhkan komitmen dari semua bagian. Seperti yang dilakukan di perusahaannya. Menurutnya, PT Unggulrejo Wasono yang memiliki sekitar 780 karyawan kini telah mendukung Germas dengan berbagai program dan sarana penunjang.
Antara lain, karyawan sudah ada aktivitas jalan pagi, senam setiap dua pekan sekali, latihan fisik untuk security dan supervisor, serta ada ruang khusus laktasi. Dana CSR kita juga selalu ada untuk kesehatan.”Kami mendukung kampung KB dan pembayararan iuran BPJS untuk masyarakat kurang mampu,” kata Rudi. (udi/din)