GUNUNGKIDUL – Tahun Ajaran 2018-2019 hanya punya empat siswa baru. Tahun ajaran kali ini lebih parah. Tak ada satu pun siswa yang mendaftar. Itulah kondisi SDN Wonolagi. Kendati begitu, SD yang terletak di Desa Ngleri, Playen, Gunungkidul, itu ”mustahil” di-regrouping. Apalagi, ditutup.

”Sempat akan di-regrouping pada 2014 dan 2015. Namun, Gubernur DIJ Sultan Hamengku Buwono X tidak memperbolehkan (regrouping, Red),” jelas Kepala Pengampu SDN Wonolagi Karitas Mardiyanti di kantornya Selasa (16/7).

Jadi, suasana di kelas I SDN Wonolagi pada hari kedua kegiatan belajar mengajar (KBM) Selasa lengang. Ruang kelas sempat kosong melompong. Namun, tak lama kemudian siswa kelas II masuk ke ruang kelas.

”Gurunya yang meminta masuk (ke ruang kelas II, Red),” ujarnya.

Karena siswa baru kerap minim, jumlah peserta didik SDN Wonolagi hanya 11 murid. Yakni, kelas II dan kelas IV masing-masing empat siswa, dan kelas III sebanyak tiga siswa.

Menurut Karitas, minimnya jumlah siswa itu akibat paceklik lulusan taman kanak-kanak atau murid berusia tujuh tahun. Di sisi lain, letak SD yang berdiri pada 1980 ini memang berada di wilayah terpencil. Dari pusat Desa Ngleri berjarak lima kilometer.

Dibanding SD di wilayah perkotaan, fasilitas di SDN Wonolagi serbaterbatas. Ruang kelas hanya dilengkapi meja plus kursi serta papan tulis. Tak ada ruang laboratorium yang dilengkapi dengan perangkat unit komputer, apalagi proyektor.

”Untuk anggaran memang hanya mengandalkan bantuan operasional siswa (BOS),” katanya.

Kendati begitu, Kartitas menegaskan, empat guru pengampu konsisten mendidik dan memotivasi siswa. Agar keterbatasan fasilitas tak menjadi penghambat untuk berprestasi.

”Jangan sampai kalah prestasi dengan siswa sekolah lain,” tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul Bahron Rosyid memastikan SDN Wonolagi tidak di-regrouping. Meski, hanya memiliki 11 siswa.

”Untuk pembelajaran sama saja. Jika gurunya pas kurang bisa melakukan pembelajaran dengan sistem sistem kelas rangkap,” jelasnya. (gun/zam/zl)