MUNGKID – Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang kini mewaspadai infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) lantaran penyakit ini sering mengalami tren saat kemarau tiba. Kurangnya air ke tanah, menjadikan banyak debu.
Pelaksana Harian Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kesehatan Kabupaten Magelang Dwi Susetyo mengatakan, berkaca dari tahun lalu peningkatan kasus ISPA terjadi sekitar Agustus. Bulan Juli ada 71 kasus, lalu Agustus melonjak menjadi 95.
“Di bulan-bulan setelah itu kasus ISPA terus naik mencapai 97 kasus. Konsentrasi air di musim kemarau itu kan sedikit. Ini menyebabkan konsentrasi penyebab penyakit lebih tinggi. Jadi infeksi dan penularan juga lebih tinggi,” jelas Dwi Susetyo Selasa.
Dikatakan, salah satu yang menjadi kunci dalam pencegahan penyakit ISPA adalah menjaga agar lingkungan tetap keadaan bersih. Lingkungan yang kotor dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan. Mulai debu maupun partikel lain, dapat masuk ke paru-paru dan mengakibatkan seseorang terkena ISPA.
Selain itu, menjaga asupan gizi juga dapat mencegah seseorang terserang penyakit ini. “Harus mengonsumsi makanan yang bernilai gizi. Hindari junk food,” jelasnya.
Sekalipun memiliki tren cukup tinggi, saat ini ISPA belum pernah berada dalam taraf kejadian luar biasa (KLB). Jumlah penderita masih dalam tingkatan wajar. Namun pihaknya tetap melakukan pemantauan dan menekan penyakit ini agar tidak terus bertambah.
“Dalam kondisi tertentu jika ada kejadian luar biasa kami akan segera melakukan respons. Respons meliputi tiga aspek yakni manajemen, pelayanan kesehatan, dan kesehatan masyarakat,” tandas Dwi. (cr10/laz/er)