KULONPROGO – Kehadiran bandara internasional di Temon membawa dampak berupa semakin padatnya lalu lintas kendaraan. Terutama yang datang dan pergi dari bandara.

Pelaksana Tugas Sementara General Manager YIA Agus Pandu Purnama mengatakan potensi kepadatan lalu lintas sangat mungkin terjadi. Terutama di depan gerbang utama kawasan bandara,.

Rekayasa jalan dengan membuat flyover menjadi salah satu solusi. “Kami sudah berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” kata Agus Pandu Minggu (4/8).

Pihaknya juga meminta Dinas Perhubungan Kulonprogo memasang rambu petunjuk arah ke bandara. “Banyak pengguna jasa penerbangan mengeluhkan tidak adanya rambu petunjuk arah. Padahal rambu tersebut diperlukan bagi para pengguna jalan nasional, terutama yang berasal dari luar Jogja,” ujar Agus Pandu.

Project Manager Pembangunan YIA Taochid Purnama Hadi mengatakan di area gerbang utama bandara sudah dibuat dua jalur. Masing-masing dilengkapi toll gate. Jalan tersebut selain jalan masuk, juga sebagai jalan sayap pendekat dan penghubung dengan jalan nasional.

“Sementara ini flyover memang belum ada. Ke depan tentu dibutuhkan,” kata Taochid.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (PTR) Kulonprogo Heriyanto mengatakan flyover justru dibutuhkan untuk jalur menuju Purworejo-Jogja. Bukan menuju bandara.

Pemkab tengah mengkaji pembangunan area transit di kawasan persimpangan bandara. Hal itu untuk mengakomodasi calon penumpang pesawat yang menggunakan transportasi lintas daerah. (tom/iwa/by)