JOGJA – Rendahnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat mengakibatkan anak usia sekolah banyak mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Misalnya makanan siap saji. Tingkat konsumsi buah dan sayur sangat rendah, situasi ini diperparah dengan menurunnya aktivitas gerak tubuh karena perkembangan teknologi.
Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) Inayah SGz MSi secara tegas menyatakan, sumber utama dari banyaknya masalah kesehatan tersebut adalah kurangnya kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Anak usia SD harus mengkonsumsi makanan sehat dan bermanfaat, serta memiliki aktivitas fisik yang cukup, itu satu-satunya jalan menyelamatkan generasi bangsa di masa depan,” jelasnya di Kampus Unriyo, Depok, Sleman Jumat (9/8).
Karena itu tim PKM Unriyo, melalui Hibah Program Kemitraan Masyarakat dari Kemenristekdikti bekerja sama dengan Pengelola Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar Taman Siswa Jetis, Jogja melakukan kegiatan pembentukan Nutritionist Kids. Sebagai antisipasi masalah gizi usia dini. Tim lintas Prodi Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Unriyo mulai bekerja di lokasi pengabdian sejak April sampai dengan Oktober 2019 dengan dukungan penuh sekolah.
Inayah menuturkan, pada kegiatan pembentukan Nukids ini bertujuan membentuk satuan Nutritionist Kids yang nanti akan berperan dalam mensosialisasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Nukids ini akan diberikan pengalaman dan pelatihan public speaking guna mengedukasikan teman kelompoknya. Nukids yang dibentuk diharapkan akan menjadi agen perubahan baik di sekolah, keluarga maupun di lingkungan sekitarnya.
Program ini akan banyak kegiatan yang dilakukan, antara lain sosialisasi Germas yaitu gemar makan sayur dan melakukan aktivitas fisik secara rutin. Penyuluhan dan pelatihan mitigasi bencana. Pada akhir Kegiatan PKM, anggota Nukids akan melakukan fieldtrip yang bertujuan memperkaya pengetahuan dan pengalaman pada Nukids terkait gizi dan makanan.
Anggota tim PKM Unriyo Metty SSi MPH didampingi Tjahjono MPd menyatakan dalam Kegiatan ini juga diberikan berbagai macam poster sebagai edukasi tentang Germas, Gizi seimbang, langkah cuci tangan yang yang benar, tindakan saat terjadinya bencana, dan peralatan pengukuran antropometri atau pengukur status gizi. (*/pra/er)