MUNGKID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang melakukan survei ke daerah-daerah rawan kekeringan. Survei ini dilakukan untuk memastikan agar bantuan dstribusi air bersih tepat sasaran dan sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat.
“Kalau yang lain surat sudah masuk, akan disurvei. Agar jangan sampai tidak dapat mendapatkan bantuan,” jelas Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Susanto, Selasa (13/8). Edi menjelaskan, saat ini pihaknya telah memasok air bersih 18 tangki ke berbagai daerah yang telah terdampak kekeringan. Namun, baru dusun-dusun di Kecamatan Borobudur dan Tempuran yang telah menerima.
Di kecamatan Borobudur ada dua desa, yakni Kenalan dan Kembanglimus. Di desa Kenalan, terutama di dusun Wonolelo telah berkali-kali mendapatkan bantuan air bersih karena merupakan terdampak kekeringan paling parah. Dusun ini terdapat enam titik yang telah mendapat pasokan delapan tangki. Dusun Kemloko dua kali.
Eko menjelaskan, Desa Kenalan memang daerah paling rawan kekeringan. Secara geologis, cekungan batu tidak mampu menyimpan cadangan air dalam jumlah banyak. Sebanyak 3.200 jiwa kini harus merasakan dampak kekeringan.
Siti Tolingah (47), warga desa Sembungan, Kembanglimus, Borobudur mengaku gembira mendapatkan bantuan air bersih ini. Ibu dua anak ini mengaku telah sebulan lebih merasakan dampak kekeringan. Ia pun harus berhemat air demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.(cr10/din/er)