Pelayanan kesehatan tradisional merupakan bagian dari upaya pencegahan penyakit dan pemberdayaan masyarakat. Ini mengubah paradigma pengobatan dari kuratif menjadi promotif dan preventif.

Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional pasal 70 ayat (2) mengamanatkan, masyarakat dapat melakukan perawatan kesehatan secara mandiri. Bentuknya dengan memanfaatkan taman obat keluarga (toga) dan keterampilan secara benar.

Fungsi utama toga mendekatkan tanaman obat kepada masyarakat sebagai upaya pengobatan mandiri. Ada beberapa alasan masyarakat dianjurkan memanfaatkan Toga. Di antaranya, murah, aman, dan mudah didapat karena ada di sekitar kita. Di samping itu, dapat menambah pendapatan keluarga.

Pelayanan kesehatan tradisional lainnya adalah akupresur. Ini merupakan penyembuhan cara pijat dengan pendekatan akupunktur. Akupresur menjadi salah satu pola pijat yang terbukti aman dan bermanfaat.

Di sisi lain, gerakan masyarakat untuk hidup sehat (Germas) melalui pemanfaatan toga dan akupresur sudah berjalan sejak lama. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010 membuktikan 59,12 persen penduduk Indonesia menggunakan jamu untuk memelihara kesehatannya. Dari persentase itu, sebanyak 95,6 persen mengakui jamu sebagai ramuan tradisional sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Terkait itu, sejumlah puskesmas memberikan dukungan. Wujudnya dengan membuka pelayanan kesehatan tradisional terintegrasi dengan pelayanan konvensional. Bahkan beberapa puskesmas memberikan minuman jamu gratis bagi pengunjung seminggu sekali.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 9 Tahun 2016 mendorong setiap puskesmas dapat membina dan mengembangkan kesehatan tradisional dengan membentuk kelompok-kelompok asuhan mandiri di wilayahnya.

Pemerintah daerah juga memberikan pelatihan bagi kelompok masyarakat agar memanfaatkan toga. Selain itu, ada surat edaran (SE) supaya menanam toga minimal lima buah di setiap keluarga.

Tim Penggerak (TP) PKK DIY memelopori menanam jahe sebagai ciri khas Toga di DIY. Ada pula pembinaan dalam rangka mendorong pemanfaatan toga sebagai usaha ekonomi produktif.

Germas dengan memanfaatkan toga dan akupresur diharapkan dapat meningkatkan derajad kesehatan masyarakat. Dengan begitu, bisa berdampak pada peningkatan produktivitas dan ekonomi masyarakat. (*/zam)