Perjalanan seseorang siapa yang tahu. Tidak pernah terbayangkan Senin menjadi bagian  DPRD Kabupaten Purworejo 2019-2024, nyatanya hanya dengan 231 suara, lelaki kurus ini Senin melenggang menjadi wakil rakyat.

BUDI AGUNG, Purworejo

Ada dua orang di jajaran DPRD Purworejo yang mengikuti pengucapan sumpah/janji Rabu (14/8) lalu yang dari jumlah perolehan suara hanya ada di peringkat kedua. Namun karena peringkat yang ada di atasnya tersandung pidana pemilu, keduanya pun berhak menduduki kursi itu.

Dari dua nama yang ada, Muhammad Fahrudin Sidiq menjadi agak berbeda. Lelaki kelahiran 13 Agustus 1992 di mana saat pengucapan baru saja memasuki usia 27 tahun, ini sebenarnya hanya menjadi pelengkap untuk mengisi daftar calon anggota DPRD dalam Pemilu 2019.

“Saya hanya menggenapi saja, jadi tidak ngoyo (berusaha keras, Red) untuk Senin mendapat suara. Karena memang tidak punya modal,” kata penyandang gelar sarjana pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) ini Senin (19/8).

Menjadi kontestan pemilu di daerah pemilihan V yang meliputi Kecamatan Kemiri, Pituruh, dan Bruno dari Partai Gerindra, ia cukup tahu diri. Ada nama besar yang pasti akan mendulang suara paling banyak karena menjadi petahana,  yakni Endang Tavip Handayani.

Endang sendiri sudah dua kali duduk sebagai anggota DPRD Purworejo, dan jika lolos akan memasuki periode ketiga. Jabatan Endang sendiri di DPRD 2014-2019 amat mentereng, wakil pimpinan DPRD.

“Sama sekali tidak kepikiran akan menjadi anggota DPRD. Yang jadi pasti Bu Endang,” tutur lelaki dari Desa Kroyo Lor, Kecamatan Kemiri, itu.

Meskipun saat pemungutan suara Pemilu 2019 belum ada ketetapan hukum bagi Endang, kebesaran namanya tetap menjadikan wanita dari Kecamatan Bruno itu menjadi pendulang suara terbanyak Gerindra. Suaranya mencapai 3.929, sedangkan Sidiq sendiri hanya 231. Angka yang amat jauh.

Namun pasca pemilu, Endang divonis bersalah karena menggunakan kendaraan dinas untuk kampanye. Upaya banding juga tidak membuahkan hasil seperti yang diinginkan. Dari  pemeringkatan, nama Sidiq berada tepat di bawah Endang dan dipastikan ia yang akan menggantikannya.

“Bu Endang adalah senior saya, apalagi selama ini saya sudah bergabung dengan Gerinda sejak enam tahun lalu,” katanya.

Sebelum pelantikan pun dirinya berkomunikasi dengan Endang. Pesan yang diterimanya agar menjalankan tugas  dengan baik dan penuh tanggung jawab. “Bu Endang sudah legawa,” tambahnya.

Disinggung program yang dibawanya, Sidiq mengaku ada beberapa hal yang ingin dilakukan. Hanya saja ia merasa perjalanan politiknya belum banyak. Dia siap untuk menggali ilmu dan memperbanyak pengalaman.

“Masuk Gerindra ini pun awalnya saya hanya diajak teman. Waktu itu saya belum ada kesibukan dan tawaran itu saya terima. Dan, alhamdulillah saya memetik hasilnya sekarang,”  kata Sidiq. (laz/zl)