BANTUL – Meningkatkan jumlah hewan ternak, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (Disperpautkan) Bantul bakal mendapat bantuan ternak pejantan. Yakni enam sapi jantan peranakan ongole (PO) dan 10 kambing jantan peranakan etawa (PE).
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disperpautkan Bantul Joko Waluyo mengatakan bantuan berasal dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. ‘’Ternak pejantan itu sebagai indukan,’’ kata Joko.
Tujuannya untuk meningkatkan jumlah kebuntingan hewan ternak sapi dan kambing di Bantul. Serta mendongkrak kualitasnya. “Adanya bantuan tersebut merupakan hasil pembicaraan dari kunjungan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian ke Imogiri Selasa. Insyaallah tahun ini diberikan,” kata Joko Selasa (20/8).
Bantuan tersebut akan dimanfaatkan untuk inseminasi buatan maupun kawin alami. Upaya peningkatan populasi ternak di Bantul juga sedang digenjot melalui kerjasama dengan UGM. Yakni melalui program Gertak Birahi.
Joko mengatakan program Gertak Birahi ini adalah cara untuk meningkatkan potensi perkawinan hewan ternak, khususnya kambing. Tingkat birahi kambing memang sulit dideteksi. Sehingga perlu didorong.
Apalagi, jika dengan inseminasi buatan, tingkat keberhasilan kebuntingan kambing terbilang rendah. Keberhasilannya sekitar 40 persen. Berbeda dengan sapi yang dapat mencapai 70 persen berhasil bunting.
“Jadi, Gertak Birahi ini adalah dengan menyuntikan hormon ke kambing betina. Sehingga kambing mau kawin (secara alami),” ujarnya.
Upaya peningkatan populasi kambing juga digenjot melalui program Kambing Induk Wajib Bunting (Kiwab). Menargetkan jumlah populasi kambing dan domba sebanyak 4.500 ekor tahun ini. (cr5/iwa/er)