BANTUL – Kekerasan merupakan masalah serius yang harus ditangani dan dicegah secara dini. Potensi kekerasan ada di mana-mana. Baik di rumah, kantor, sekolah, dan tempat-tempat lain.

Sumber kekerasan sebenarnya sama. ‘’Yaitu intoleransi,’’ ujar Ketua Tim Peneliti Kalijaga Institute for Justice (KIJ) UIN Sunan Kalijaga Siti Ruhaini Dzulhayatin di Hotel Dafam Rohan Bantul, Selasa.

Intoleransi bersumber dari beberapa hal. Seperti perbedaan agama, etnis, gender, maupun status sosial dan ekonomi.

‘’Intinya, intoleransi adalah ketidakmampuan seseorang atau kelompok menerima perbedaan. Padahal perbedaan adalah keniscayaan,’’ kata Siti.

Menyikapi kekerasan yang dipicu intoleransi tersebut, KIJ UIN Sunan Kalijaga menerbitkan modul. Bertajuk Integrasi Nilai-Nilai Keren Berkarakter Nir Kekerasan dalam Pembelajaran dan Budaya Sekolah.

Modul tersebut dapat digunakan sebagai bahan worshop, guru, siswa, dan orang tua untuk menenamkan nilai-nilai keren berkarakter.

Guru, siswa, dan orang tua merupakan unsur penting dalam pendidikan karakter. Diharapkan mampu bersinergi sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas baik secara akademik maupun kepribadian.

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yudian Wahyudi berharap modul tersebut berdampak positif bagi bangsa Indonesia yang majemuk.

“Mudah-mudahan modul ini membawa arti penting bagi anak-anak kita. Bermanfaat bagi keutuhan bangsa,” kata Yudian.

Persatuan merupakan hal sangat penting bagi bangsa Indonesia. Pluralitas dan multikulturalitas bangsa merupakan rahmat. Keberagaman menjadi unsur penting Indonesia,’’ kata Yudian. (sky/iwa/er)