RADARJOGJA – Calon sekretaris provinsi (Sekprov) DIJ telah mengerucut tiga nama, setelah panitia seleksi (pansel) melakukan tes karya tulis dan uji gagasan kemarin (3/9). Ketiga nama itu akan dikirim ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk ditetapkan Tim Penilai Akhir (TPA) di bawah Presiden Joko Widodo.
Meski telah mengerucut tiga nama, pansel sendiri masih bungkam soal nama-nama yang berpeluang besar menjadi sekprov. Sekretaris Pansel Gatot Saptadi menyatakan, pengumuman ketiga nama tidak dilakukan secara terbuka ke publik seperti hasil tes sebelumnya.
“Pengumuman di internal saja. Siapa mereka, sambil jalan nantikan bocor sendiri toh,” kata Gatot yang ditemui usai pelaksanaan uji seleksi di Kompleks Kepatihan, Selasa sore (3/9).
Hingga mengerucut tiga nama, Gatot mengaku pansel belum menyerahkan hasil tersebut ke Gubernur Hamengku Buwono X. Laporan hasil seleksi nama akan dilakukan hari ini (4/9).
“Yang tahu baru Pak Wakil Gubernur Paku Alam X karena beliau mendampingi tes hingga akhir. Besok pagi (hari ini, Red) baru akan dilaporkan ke gubernur,” terangnya.
Setelah mendapatkan surat pangantar dari gubernur, ketiga nama itu akan diserahkan ke Kemendagri untuk kemudian dilanjutkan ke sidang TPA. Pemprov DIJ berharap sebelum Oktober, pejabat sekprov definitif sudah bisa ditetapkan. Dengan pertimbangan, agenda kenegaraan di Jakarta akan sangat padat pada Oktober mendatang. “Nanti tetap didorong karena ada pejabat kami juga yang di TPA,” kata Gatot.
Sementara itu, pelaksanaan tes uji gagasan kemarin dimulai pukul 09.00 hingga 14.00.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aris Riyanta menjadi peserta yang datang dan keluar kali pertama. Sedangkan unggulan pejabat Sekprov DIJ Tavip Agus Rayanto, datang paling akhir. Dengan mengenakan setelan jas hitam, Tavip tiba di Ruang Gadri sekitar pukul 12.00 dan meninggalkan kompleks Kepatihan pukul 14.30.
Sementara kuda hitam dari Jalan Cendana, dengan mengenakan setelan jas hitam Kadarmanta Baskara Aji meninggalkan Ruang Gadri sekitar pukul 12.00. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIJ ini keluar ruangan 15 menit setelah Sekda Gunungkidul Drajat Ruswando keluar ruang.
Namun dari sejumlah nama peserta, tak satu pun yang menanggapi pertanyaan wartawan perihal tes tersebut. “Sip,” kata Drajat sambil mengacungkan dua jempol tangan kepada wartawan seraya meluncur ke kedaraaannya.
Sementara Baskara Aji memilih enggan berkomentar. “Saya nggak mau komentar apa-apa soal ini,” katanya. Begitu juga dengan Tavip yang hanya melambaikan tangan ke awak media.
Seperti diketahui, para peserta diwajibkan melalukan presentasi uji gagasan di hadapan tujuh orang penilai. Ketua Pansel Sekprov DIJ Bima Haria Wibisana yang juga kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) memimpin langsung jalannya penilaian. Termasuk, Paku Alam X pun ikut ambil bagian menjadi tim penilai.
Bima mengatakan, sejauh ini pihaknya tidak mengetahui apakah pengumuman penetapan sekprov dari pusat akan sesuai jadwal. “Kalau bulan ini ada sidang TPA, bisa segera disidangkan. Tapi keputusannya ada di presiden,” kata Bima.
Sementara Anggota Komisi Aparatur Sipil Negera (KSN) Tisdik Kinanto mengatakan, percepatan penetapan pejabat sekprov oleh TPA bergantung dari komunkasi gubernur DIJ dan presiden. “Jangan sampai pejabat sekda kosong terlalu lama,” ujarnya.
Dikatakan, proses tes seleksi pejabat sekprov DIJ berjalan cukup baik. Selanjutnya hasil ketiga nama yang telah lolos seleksi akan diserahkan ke pusat untuk dilakukan sidang TPA. “Karena ini menjelang masa akhir jabatan, tugas ke depannya tidak tahu. Ya, semoga saja bisa diputuskan sebelum Oktober,” harapnya. (bhn/laz)