RADAR JOGJA – Sejak 32 tahun berdiri, perusahaan teh asal Sri Lanka Dilmah Tea konsisten mengembangkan eksistensi teh di dunia. Di Indonesia sendiri, Dilmah baru berkembang selama 16 tahun, di bawah pengelolaan PT David Roy Indonesia.

Vice President PT David Roy Indonesia Eliawati Erly menjelaskan, keunggulan Dilmah Tea terletak pada keotentikan teh dan prinsip ethical. Bahan baku teh dibeli langsung dari petani setempat dan diproses secara ortodoks atau tradisional. Daun teh yang dipilih pun daun muda terbaik yakni pucuk hingga dua atau tiga daun teh teratas.

Erly menambahkan, bahkan sang founder Dilmah Tea Merrill J Fernando merupakan sosok yang mendedikasikan hidupnya untuk teh. Nama Dilmah sendiri berasal dari nama kedua putra Fernando, yakni Dilhan dan Malik.

“Kami punya founder yang masih passionate banget, memberikan hidupnya untuk teh, umurnya kini 89 tahun, kami punya produk yang namanya diambil dari hati begitu, makanya kami sangat mengunggulkan story behind the tea,” jelas Erly saat ditemui di sela acara 4th Dilmah Tea Mixology, Rabu (11/9).

Selain itu, Dilmah Tea juga sebagai pionir tea gastronomy dengan mengadakan banyak aktivitas yang berkenaan dengan teh. Salah satunya Dilmah Tea Mixology Playoff tersebut. Sebuah ajang kompetisi bartender untuk meracik minuman berbahan dasar teh.

4th Dilmah Tea Mixology Playoff tahun ini digelar di Jogjakarta, tepatnya di Hyatt Regency selama dua hari, 10-11 September. Diikuti oleh 23 bartender dari berbagai hotel dan bar di Jogjakarta, Jakarta, Surabaya, Bali, Semarang, dan Bandung. 

Juara ketiga diraih oleh Rendy Tritama Putra, perwakilan dari Sasanti Restaurant Yogyakarta dan mendapatkan Rp 2 juta. Juara kedua diperoleh Benedict Visantus Pramono dari Gozadera Bar De Tapas Surabaya dengan hadiah Rp 5 juta. Sedangkan juara pertama diraih oleh Muhammad Fahri Yusuf dari Pullman Hotel Central Park Jakarta. Fahri mendapat kesempatan untuk mengikuti Dilmah School of Tea di Sri Lanka selama satu minggu dengan total hadiah senilai USD 3.500.

“Bakalan jadi memorable in my life, bareng semua kontestan dari seluruh dunia, amazing! yang pasti the next journey bakalan sama Dilmah,” ungkap Fahri. 

Bartender berusia 23 tahun itu tampil di hari kedua dengan mengkreasikan teh dari Dilmah varian Lapsang Souchong. Dalam presentasinya dia juga memberi sedikit gimmick dengan permainan kartu yang memukau kedua juri, bartender profesional Robert Schinkel dan Agung Prabowo. (*/tif)