RADAR JOGJA – Ada satu spot wisata edukasi menarik di Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Namanya Museum Islam Indonesia atau Indonesian Islamic Art Museum.

Manajer Riset dan Pengembangan Museum Islam Indonesia Yulianto mengatakan, museum ini memiliki ratusan koleksi benda-benda bersejarah terlengkap. Terdiri dari tiga zona utama.

“Ada zona audio visual, zona galeri peninggalan kerajaan Islam dunia, dan zona diorama,” ujarnya, Minggu (15/9).

Pada zona audio visual pengunjung diputarkan film pendek dengan durasi 15 menit tentang sejarah peradaban Islam. Selain itu di dalam ruangan ini juga menyajikan film animasi ‘The Glorious of Islam’ yang bercerita tentang keadaan Jazirah Arab sebelum Rasulullah lahir. Juga bagaimana Islam tersebar keseluruh penjuru dunia termasuk Indonesia.

“Ruangan ini juga bisa dijadikan sebagai tempat halal bihalal, bedah buku, seminar dan masih banyak lainnya,” jelasnya.

Zona kedua, terdapat galeri berisi koleksi – koleksi peninggalan kerajaan Islam. Beberapa diantaranya sejarah kejayaan Ksatria Kerajaan Muslim Ottoman Turki, peninggalan Kerjaan Muslim Mughal India seperti Taj Mahal dan Jodha Akbar, panglima besar muslim Laksamana Cheng Ho yang termasyur, Samudra Pasai Sumatera, Aceh, Mataram Islam dan rekam jejak Walisongo di Pulau Jawa.

Sedangkan pada zona terakhir, zona Diorama terdapat beberapa koleksi miniatur tiga dimensi, seperti beberapa miniatur masjid, toko persia, dan gambaran masa persebaran Islam melalui perdanganagan.

Ada juga berbagai replika peradaban Islam di nusantara seperti Masjid Chengho, Kapal Chengho, Pasar tradisional, toko klontong, pergudagangan belanda, keraton surosowan dan masih banyak lainnya.

“Saat mengunjungi museum ini pengunjung dimanjakan dengan zona – zona yang nyaman di bagian luar maupun dalam,” katanya.

Tak hanya itu, Indonesian Islamic Art juga menjadi satu-satunya museum di Indonesia yang sudah berbasis teknologi Informasi bernama augmented. Hal ini dapat membuat pengunjung merasa asyik untuk berkunjung ke museum. Mereka akan menemukan sejarah Islam dunia yang menakjubkan dalam bentuk tiga dimensi.

“Pengunjung juga bisa berfoto dengan gambar tiga dimensi tersebut,” ujarnya.
Yulianto menambahkan, Indonesian Islamic Art Museum memiliki paket edukasi yang sangat cocok untuk belajar. Terdapat lembar kerja siswa yang disesuaikan dengan kurikulum pendidikan yang dapat didownload secara online.

“Hal tersebut membuat temmpat ini edukatif, inspiratif dan bisa dijadikan sebagai tempat belajar kedua bagi para siswa,” imbuhnya.

Selain itu, pengunjung juga akan mendapatkan game gratis seperti permainan puzzle dan permainan-permainan lain. Ada juga kegiatan-kegiatan art seperti membatik, merakit wayang, mencocol kaligrafi dan masih banyak lainnya. (*/naf/ila)