RADAR JOGJA – Warga tiga desa di Kecamatan Kaligesing, Purworejo, bisa bernapas lega. Mereka segera memiliki akses jalan yang menghubungkan tiga desa tersebut. Jalan ini usai jalan utama terputus akibat longsor.

Longsor itu terjadi Rabu 19 November 2017. Longsoran menghilangkan badan jalan kabupaten yang menghubungkan kota Kecamatan Kaligesing dengan dua desa yakni Somongari dan Hulosobo. Jalan menuju sebuah dusun di Desa Kaliharjo dan SMPN 24 Kaligesing juga terputus.

Sukendar, warga Hulosobo sekaligus tenaga pengajar di SMPN 24 Purworejo, mengaku warga Desa Hulosobo dan Dusun Jeruk Purut Kaliharjo akhirnya melakukan penanganan sendiri dengan membuat tanggul darurat dari karung berisi tanah. Ini dilakukan menjelang Lebaran 2018 dengan alasan memudahkan pemudik sampai di rumah mereka.

Jalan darurat itu tidak bertahan lama. Jalan darurat tersebut kembali diterjang longsor.

“Di tahun 2019 awal, barulah ada tindakan dari Pemkab Purworejo. Sekarang sudah mulai bisa digunakan,” tutur Sukendar, Minggu (29/9).

Pemkab menerapkan pola penanganan berbeda. Pemkab tidak membangun jalan. Pemkab memilih membangun membuat jembatan di lokasi longsoran.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Purworejo Suranto mengungkapkan, instansinya memang memberikan perlakukan berbeda untuk penanganan jalan yang terdampak longsor di Desa Kaliharjo. Pemiluhan jalan lama dinilai tidak efektif karena berpotensi diterjang longsor lagi.

“Toh kalau membuat jalan lagi akan membuat jalan itu agak ke dalam dan memanfaatkan tebing milik warga. Jadi, diputuskan dengan konsep jembatan,” imbuh Suranto.

Membangun jembatan di atas jalan yang longsor sudah dua kali dilakukan di Purworejo. Sebelumnya, pola serupa diterapkan di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing, pada 2015.

“Kami melihat penanganan dengan rekayasa itu akan lebih efektif dan tidak menggangu tanah milik warga,” tambahnya.

Penanganan dengan konsep itu membutuhkan waktu lebih lama. Namun, ketahanan jembatan sebagai akses transportasi warga lebih panjang. Kebutuhan jalan di lokasi jalan logsor di Kaliharjo itu diperlukan penanganan berbeda mengingat terdapat fasilitas sekolah.

”Panjang jembatan lebih panjang dibanding jalan yang longsor. Ini untuk menghindari jika terjadi longsoran di posisi lama. Kita juga lakukan peningkatan jalan dari sebelum dan sesudah jembatan masing-masing sekitar seratus meter,” tutur Suranto. (udi/amd/tif)