Bripda Tasya Dheana Putri adalah polisi wanita (polwan) bergelimang pretasi. Bertugas di Bintara Administrasi Bagian Sumber Daya (Bamin Bagsumda) Polres Magelang, dia sukses menorehkan prestasi sebagai atlet taekwondo.

Ahmad Syarifudin, Magelang, Radar Jogja

Bripda Tasya Dheana Putri tampak mengulas senyum. Wajahnya ceria. Dia sigap menjalankan tugasnya.

Perempuan ramah itu ternyata tak sekadar polwan. Dia jago taekwondo.
Bahkan, dia berhasil menorehkan prestasi hebat. Setidaknya, sepuluh medali berhasil dikoleksi. Termasuk tampil sebagai juara pertama taekwondo Kapolri Cup belum lama ini.

Tasya mengaku menekuni taekwondo sejak kecil. ”Dulu waktu kecil saya bandel. Akhirnya, sama orang tua dimasukkan klub taekwondo agar tersalurkan,” tuturnya.

Saat bersekolah di kelas nol besar jenjang taman kanak-kanak, dia bergabung dengan klub taekwondo. Dia masuk ke Layar Terkembang Club Center di Karanganyar, Jawa Tengah. Dia berlatih di kelas pra-kadet bersama peserta lain seusianya.

Putri pasangan Wahyu Iswanto dan Leni Misriana ini memiliki darah atlet. Sang ayah merupakan pemain sepak bola. Sadangkan sang ibu menggeluti bola voli.
Putri kedua dari dua bersaudara ini sempat diberi pilihan oleh sang ibu.

Memilih antara bola voli dan taekwondo. ”Sempat mencoba voli, tapi balik lagi ke taekwondo. Mungkin memang sudah jalannya di situ,” jelas Tasya lantas tersenyum.

Ketika duduk di bangku kelas dua sekolah dasar, Tasya sempat berhenti latihan. Saat itu dia mengalami sakit. ”Sempat berhenti sekitar dua tahun. Setelah itu kelas lima SD awal, mulai latihan lagi,” jelasnya.

Tasya lantas berlatih di bawah naungan Dragon Solo. Sekitar setahun ditempa di klub tersebut, dia mulai menorehkan prestasi di kejuaraan taekwondo di Temanggung.

Padahal, dia baru pertama kali mengikuti kompetisi. ”Itu kejuaraan tingkat provinsi (Jawa Tengah) juara tiga di kelas berat badan under 30 kilogram,” jelasnya.

Sejak saat itu, dia semakin menekuni cabang bela diri ini. Berbagai prestasi pun ditorehkannya. Pada 2014, dia sukses meraih juara kedua dalam Kejuaraan The Bali Moks Taekwondo International Championship.

Lantas, berhasil juara pertama Kejuaraan Nasional UNS Open. Predikat juara pertama Kejuaraan Nasional Moks Kendal pun berhasil direngkuh.

Prestasinya terus berkibar pada 2015. Piala juara pertama Kejuaraan Nasional Taekwondo Central Celebes sukses direbut. Juga, juara pertama Kejuaraan Nasional UNS Open dan juara kedua Kejuaraan Nasional Antar-PPLP. Bahkan, dia berhasil menjuarai Pekan Olahraga Pelajar Nasional di Jawa Barat.

Medali emas yang diperolehnya ini lantas menjadi bekal mendaftar sebagai anggota kepolisian. Dia berhasil lolos seleksi. Dia pun mengabdi sebagai polisi.

Kiprahnya di dunia taekwono terus berjalan. Dia turun dalam ajang Kapolri Cup pada 2019. Predikat juara mampu diraihnya. Dia menyabet medali emas. Bahkan, dia terpilih sebagai atlet putri terbaik.

Kini, Tasya bertekad mengabdikan diri sepenuh hati di kepolisian. Namun, dia mengaku keahlian bela dirinya tidak begitu tersalurkan saat berdinas di Bamin Bagsumda.

Dia pun punya keinginan. Yakni, bekerja di satuan di mana dapat menyalurkan kemampuan taekwondo yang dimilikinya.

”Kalau polwan kan ada aturannya sendiri. Kecuali dipercaya oleh pimpinan karena memiliki kemampuan khusus,” ungkapnya. (asa/amd)