RADAR JOGJA – Festival Animasi Indonesia, Animpiade kembali di gelar (11-13 Oktober) di Jogja Expo Center (JEC). Tahun ini menjadi pergelaran ketiga kalinya, sebelumnya digelar pada tahun 2015 dan 2017.

Direktur Animpiade Hanitianto Joedo mengungkapkan, penyelenggaraan Animpiade dimaksudkan menjadi ajang pamer karya, keterampilan dan prestasi pelaku animasi pemula dan profesional Indonesia agar lebih dikenal dan menjadi barometer bisnis kreatif.

“Lewat Animpiade ini kami juga ingin membangun apresiasi masyarakat terhadap animasi di Indonesia. Memberikan wawasan tentang proses produksi, pendidikan, dan bisnis animasi itu sendiri,” jelas Joedo saat ditemui sesuai pembukaan Animpiade 2019, Jumat (11/10).

Disebutkan Joedo, tahun ini hadir 30 animator profesional dan terkemuka di Indonesia yang akan mengisi talkshow dan master class dalam Animpiade 2019.

Diantaranya Gaga Nugraha pembuat computer graphics film Wiro Sableng, Adittoro dari The Little Giantz yang memproduksi Nusa dan Rara, hingga Chandra Endropoetra yang menggarap Si Unyil dan Petualangan Didi Tikus. Hadir juga animator internasional Dansky Tang yang merupakan dosen California Arts.

Joedo mengungkapkan, seluruh animator tersebut hadir secara sukarela ke perhelatan Animpiade 2019. Mereka menyempatkan waktunya demi berbagi kisah dan pengalamannya, mulai dari segi produksi sampai pengelolaan bisnisnya.

Menurutnya, hal itu dilakukan para animator profesional tersebut demi memajukan dunia animasi di Indonesia.

Animpiade 2019 sendiri menyajikan 7 rangkaian kegiatan, mulai dari talkshow, master class, kompetisi, pameran, klinik animasi, screening, dan jobfair.

“Animpiade 2019 ini dibuka untuk umum dan gratis. Semua kalangan bisa bergabung, mulai dari anak-anak sampai profesional sekalipun. Kami juga telah menyiapkan kegiatan khusus kepada anak-anak sebagai bentuk pengenalan dunia animasi, salah satunya lewat workshop menggambar dan nonton bareng,” paparnya.

Terdapat juga rangkaian acara lainnya yang bisa dinikmati masyarakat seperti kompetisi speeds modelling 3D. Kompetisi ini merupakan lomba membuat model 3D dengan cepat.

Kepala Dinas Kominfo DIJ Rony Primanto Hary yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya kepada pihak penyelenggara. Ia menilai Animpiade 2019 ini dapat menjadi ikon festival animasi di Indonesia.

“Kegiatan ini bisa menjadi wadah para animator mengembangkan bakatnya serta membuka peluang bisnis animasi lebih luas lagi. Harapannya bisa diselenggarakan setiap tahunnya,” imbuhnya.

Selain rangkaian kegiatan di atas, selama perhelatan Animpiade 2019 pengunjung juga dapat bertemu serta berdiskusi dengan special guest, diantaranya Eka Chandra, Sekjen Asosiasi Industri Animasi Indonesia (Ainaki), Amin Wubawa.

Lalu Ketua Animasi Solo Raya (Ansora), Ikhlas Tawakal, Ketua Komunitas Animasi Naoon Bandung, Ehwan Kurniawan Direktur Animakini dan Dosen Institus Kesenian Jakarta, Romy Octavian, Manager Program International Design School, Jakarta Cahya Daulay.

Kemudian Dekan Fakultas DKV Universitas Multimedia Nusantara, Jakarta, Agam Amintaha, SMK Animasi Raden Umar Said Kudus dan Produser RUS Animation Studio, Darryl Wilson, Direktur Kumata Studio Bandung, Deddy Syamsuddin.

Juga Anaimator 3D dan Dosen DKV Binus University, Jakarta, Irfan Satya Prana, Direktur NasaEdu Bandung, Alfi Zachkyelle Direktur Kampung Monster Animation dan penulis cerita dan sutradara serial animasi “Vatalla”. (ita/tif)