RADAR JOGJA – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menarik obat Raniditin yang biasanya digunakan untuk mengobati asam lambung, tukak lambung dan usus. Raniditin ini ditarik karena diduga tercemar karsinogenik pemicu kanker.

Dilansir dari jawapos.com, Ahli Penyakit Dalam dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia dr Prasetyo Widhi Buwono menjelaskan, Ranitidin berperan untuk menghambat produksi asam lambung, tukak lambung dan tukak usus.

”Sedangkan obat lainnya bisa dikonsumsi oleh pasien dengan efektivitas yang sama. Obat-obatan Antasida, lalu ada Omeprazole dan Lanzoprazol. Obat itu mengobati tukak lambung dan tukak usus,” jelasnya.

Menurutnya, sebetulnya tak hanya obat-obatan saja yang bisa mengobati asam lambung. Dia mengungkapkan, masyarakat juga didorong untuk disiplin mengubah gaya hidup. Gaya hidup juga penting, hindari makanan yang asam dan pedas. ”Juga makan tepat waktu, tidur cukup dan hindari stres karena rasa cemas bisa meningkatkan asam lambung,” tuturnya.

Dia menjelaskan, Omeprazole adalah obat untuk mengatasi gangguan lambung. Obat ini dapat mengurangi produksi asam di dalam lambung dan bermanfaat untuk meringankan gejala sakit maag.

Kemudian, Antasida (antacid) adalah obat yang digunakan untuk menetralkan kadar asam di dalam lambung dan gejala sakit maag. Di antaranya, nyeri ulu hati, sering bersendawa, dan perut kembung.

”Sedangkan Lanzoprazole adalah kelompok obat proton pump inhibitor. Obat ini digunakan untuk mengatasi gangguan pada sistem pencernaan akibat produksi asam lambung yang berlebihan,” jelasnya. (jpc/ila)