RADAR JOGJA – Ratusan peserta Java Summer Camp 2019 melakukan flashmob. Mereka menari jathilan atau njathil bersama pada penutupan di Desa Wisata Kelor, Bangunkerto Turi, Sleman, Minggu sore (13/10).
Flashmob tersebut terbilang unik. Sebab, properti jaranan berupa kuda yang digunakan terbuat dari anyaman daun salak. Properti tersebut dibuat oleh seluruh peserta.
Gelaran Java Summer Camp 2019 ini terbilang lebih heboh dari tahun sebelumnya. Dari 250 peserta, tercata ada 99 warga negara asing (WNA) yang berasal dari 41 negara.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Sudarningsih menjelaskan, pada hari terakhir juga diadakan workshop membatik pada pagi hari. Peserta diberikan pelatihan membatik dari proses awal hingga pewarnaan. ”Kemudian pada siangnya peserta mengikuti workshop menari dan membuat jaranan dari pelepah daun salak,” katanya.
Jathilan, menurut Sudarningsih, merupakan kesenian tradisional yang ada di wilayah Sleman. Sedangkan jaranan merupakan salah satu instrumen yang digunakan. ”Di sini selain mengenalkan jathilan, kami juga mengajari mereka untuk membuat jaranan dari pelepah daun salak,” terangnya.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Sleman Aris Herbandang mengatakan, kegiatan ini berlangsung 11 hingga 13 Oktober. Tema yang diangkat adalah Culture Immersion. Menurutnya, tema ini dipilih untuk merepresentasikan peleburan berbagai perbedaan peserta yang sangat heterogen.
”Harapannya agar peserta dapat bersama-sama mengenal kondisi geografis dan budaya Kabupaten Sleman baik yang berada di wilayah Sleman timur maupun Sleman utara,” jelas Bandang.
Java Summer Camp, menurutnya, bertujuan mengenalkan potensi destinasi pariwisata dan budaya di Sleman. Event tahunan ini sekaligus sebagai upaya mengenalkan keistimewaan Jogjakarta sebagai miniatur Indonesia.
Salah seorang peserta dari Tiongkok Li Tiang mengatakan, sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan ini. Membatik dan menari jathilan merupakan pengalaman pertamanya selama berada di Indonesia.
”Saya sangat semangat mengikuti kegiatan ini karena bisa bertemu banyak teman baru dari berbagai negara dan saya sangat suka lingkungan di sini,” ungkap Li. (*/har/amd)