RADAR JOGJA – Beberapa hari terakhir di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Jogja digegerkan dengan adanya cuaca panas ekstrem yang mencapai 40 derajat celcius.

Prakirawan BMKG Sutamsi mengatakan, Badan Meteorologi Klimatologi (BMKG) DIJ menegaskan pesan berantai cuaca panas ekstrem yang beredar dalam pesan Whatsapp di masyarakat merupakan hoaks.

Menurutnya, kebenaran informasi itu tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Berdasarkan pengamatan BMKG suhu udara maksium tanggal 22 dan 23 Oktober 2019 adalah 32 derajat celcius.

“Walaupun saat ini matahari sedang intens menyinari di selatan Pulau Jawa, suhu udara tidak akan melebihi 40 derajat celcius,” jelasnya, Kamis (24/10).

Menyikapi hoaks yang marak beredar di media sosial, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar memastikan kebenaran kepada instansi terkait yakni BMKG DIJ Stasiun Klimatologi, Mlati Sleman.

Sementara itu, suhu udara di DIJ pada siang hari tergolong cukup tinggi mencapai 36 derajat celcius. Sedangkan pada malam hingga pagi hari suhu minimum berkisaran antara 22 sampai 24 derajat celcius.

Berdasarkan analisa BMKG, penyebab suhu panas dikarenakan posisi gerak semu matahari berada di kisaran wilayah DIJ atau selatan equator. Suhu panas ini terjadi secara alami dimana terjadi setiap tahunnya.

Selain kondisi matahari di atas wilayah DIJ, pihaknya juga mencatat adanya cuaca cerah serta angin yang memasuki wilayah DIJ masih bersifat kering sehingga memicu terjadinya suhu terasa panas. (sky/ila/tif)